Napi Teroris Peringati Hari Lahir Pancasila
SURABAYA – Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapas Kelas I Surabaya kemarin (1/6) tampak berbeda. Seorang narapidana kasus terorisme menjadi salah seorang peserta upacara. Dia adalah Umar Patek. Bukan hanya di Lapas Kelas I Surabaya, napi kasus terorisme juga menjadi peserta upacara di Lapas Kelas II-B Lamongan. Yakni, Toni Saronggalo.
Upacara di lapangan lapas itu baru kali ini dilakukan. Tahun sebelumnya tidak ada acara khusus untuk memperingati hari lahirnya dasar negara tersebut. ’’Kegiatan ini kami lakukan serentak se-Jatim,’’ ujar Kadivpas Kanwil Jatim Harun Sulianto kemarin.
Lantaran pertama, pihaknya ingin memaksimalkan kesempatan tersebut. Sekaligus sebagai sarana pembinaan bagi penghuni lapas, khususnya napi kasus terorisme. ’’Mereka ini kan selama ini dianggap menentang Pancasila. Jadi, kami membina mereka agar mencintai Pancasila,’’ jelas pria kelahiran Bangka tersebut.
Harun menjelaskan, kemauan para napi ikut dalam upacara itu menjadi salah satu indikator keberhasilan proses deradikalisasi. Khusus Umar, dirinya sudah beberapa kali mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan. Bahkan, dia bertugas sebagai pengibar bendera.
Mantan Kadivpas Kalsel tersebut mengungkapkan, sebenarnya Umar memiliki hubungan emosional dengan Pancasila. Saat masih bersekolah di salah satu SMA di Jawa Tengah, dia sering mengikuti lomba cerdas cermat. Terutama materi Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). ’’Umar Patek dulu langganan juara,’’ katanya.
Toni sejak awal mendekam di lapas menunjukkan sifat kooperatif. Selama ini napi yang divonis 4 tahun penjara itu telah mengikuti program deradikalisasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Selain itu, dia sudah mendapatkan surat sebagai justice collaborator dari Densus 88. ’’Kami mengusulkan pembebasan bersyarat (PB). Sekarang tinggal menunggu SK PB,’’ terangnya.
Kepala Lapas Kelas I Surabaya Riyanto menyatakan, pihaknya sangat menghargai inisiatif Umar. Menurut dia, perilaku Umar selama berada di lapas sangat baik. ’’Dia mengajukan sendiri. Ini sangat baik karena datang dari diri sendiri. Kami tidak memaksa,’’ paparnya. (aji/c14/fal)