Jawa Pos

Hanya Punya Dua Pilihan saat Duel dengan Bandit

Tradisi latihan menembak dibawa Kompol Yhogi Hadisetiaw­an saat menjadi Kapolsek Genteng. Tujuannya, melatih kecepatan dan ketangkasa­n jajarannya saat berhadapan dengan bandit.

- MIRZA AHMAD

ROTASI beberapa pimpinan polsek di Surabaya membawa Kompol Yhogi Hadisetiaw­an berlabuh ke Polsek Genteng. Sebelumnya, dia menjabat Kapolsek Dukuh Pakis sejak September 2016.

Tidak banyak perubahan saat Polsek Genteng dipimpin Yhogi. Persoalan kejahatan 3C (curas, curat, dan curanmor) tetap menjadi salah satu tantangan utama. Setiap saat mereka harus siap berhadapan dengan banditband­it jalanan.

Namun, ada satu kebiasaan yang bakal ditularkan perwira 35 tahun itu, yakni latihan menembak bersama. ’’Di sana (Polsek Dukuh Pakis, Red) dulu, ada waktu sejam atau dua jam saja latihan nembak kita,’’ tutur mantan Kanit Buser Polda Riau tersebut.

Bukan tanpa alasan Yhogi mengajak jajarannya untuk terus mengasah kemampuan menembak. Latihan tersebut dibutuhkan untuk memantapka­n mental dan skill anggotanya saat bertugas di lapangan. ’’Saya enggak mau ada anggota saya terluka saat face-toface dengan penjahat,’’ ujar alumnus Akpol tahun 2004 itu.

Saat masih di Polsek Dukuh Pakis, jajarannya mengungkap komplotan Habibi cs. Kawanan tersebut sudah mencuri motor di 20 TKP. Ada juga komplotan Munif cs yang menggasak puluhan motor di 17 TKP. Nah, enam orang di antara dua komplotan itu harus dihadiahi timah panas karena melawan dan berniat melarikan diri.

Di tempat tugas yang baru, Yhogi juga mengingink­an anggotanya untuk berpikir cepat dan tegas ketika menghadapi para bandit. Standard operating procedure (SOP) tetap dipegang. ’’Kalau patuh pada SOP, pasti kita unggul. Kita pasti menang saat lawan bandit,’’ tegasnya.

SOP mengatur setiap ukuran detail tentang aksi reaksi ketika menghadapi penjahat. Menurut dia, setiap polisi betul-betul mengerti dengan tindakan yang akan diambil. Juga, diskresi seperti apa yang akan dilakukan saat penindakan. ’’Pilihan saat menghadapi bandit yang membawa senjata tajam atau senpi cuma dua. Kita tindak tegas atau malah kita yang terluka,’’ jelasnya.

Kebiasaan yang ditularkan perwira polisi asal Jombang itu tidak lepas dari hobinya berburu. Yhogi melakoniny­a sejak bertugas di Sumatera. Yang diincar biasanya babi hutan. Hewan itu dianggap sebagai hama perkebunan. ’’Awalnya saya berburu karena diajak teman waktu masih di Sumatera. Di sana babinya luar biasa banyak,’’ tutur mantan Kasatlanta­s Polresta Palembang itu.

Ya, perburuan yang dilakukan sebenarnya merupakan tindak lanjut atas keluhan warga. Dalam semalam, gerombolan celeng berjumlah 20–30 ekor bisa menghancur­kan puluhan hektare lahan perkebunan warga. ’’Satu celeng saja bisa merusak 1 hektare lahan warga dalam semalam,’’ ungkapnya.

Nah, Yhogi memanfaatk­an kesempatan berburu sembari berlatih senjata laras panjang. Biasanya, mantan anggota Detasemen Tatag Trawang Tungga itu mencari waktu luang pada Sabtu malam. Yhogi sengaja memilih target yang bertubuh paling besar dalam setiap kawanan. ’’Ini langkah antisipasi. Yang gede itu pasti usia produktif biar perkembang­biakan mereka melambat,’’ jelasnya.

Yhogi bisa mendapatka­n 10 ekor babi hutan dalam semalam. ’’Saya pasti usahakan headshot atau di titik mematikan agar hewan tidak tersiksa. Enggak pernah saya nembak kaki atau bokongnya, kasihan,’’ tambahnya.

Yhogi menuturkan, manfaat positif dari hobi menembak tersebut adalah meningkatn­ya kewaspadaa­n saat menghadapi para bandit. Namun, jika saat berburu dia berusaha mempercepa­t kematian target, prinsip yang berbeda diterapkan untuk penjahat. Harus sesuai dengan SOP dan prinsip kemanusiaa­n. ’’Meringkus penjahat harus memperhati­kan betul SOP. Apalagi jika dia menyerah dan kooperatif kepada petugas, enggak boleh kami bertindak menyimpang,’’ tegas Yhogi.

Selain melatih ketangkasa­n menggunaka­n senpi, Yhogi telah merancang beberapa program utama untuk jajarannya dan masyarakat. Salah satunya, merancang self defense simulation kepada warga sekitar. Yakni, melatih agar berani bersikap dan melawan segala bentuk modus kekerasan seksual. (*/c15/fal)

 ??  ?? DOK. PRIBADI TEGAS DAN CEPAT: Kompol Yhogi Hadisetiaw­an saat simulasi penangkapa­n penjahat.
DOK. PRIBADI TEGAS DAN CEPAT: Kompol Yhogi Hadisetiaw­an saat simulasi penangkapa­n penjahat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia