Saya Indonesia, Saya Pancasila

SURABAYA – Upacara Hari Lahir Pancasila dilaksanakan untuk kali pertama di seluruh penjuru Surabaya kemarin (1/6). Peringatan itu berlangsung di sejumlah instansi pemerintahan, kepolisian dan kejaksaan, serta pengadilan.

Di Balai Kota Surabaya, upacara dilaksanakan dengan cara berbeda. Wali Kota Tri Rismaharini tampaknya ingin menonjolkan keberagaman budaya yang ada di Kota Pahlawan, julukan Surabaya.

Upacara itu dipimpin pria asal Papua, Piter Frans Rumaseb. Dia adalah Kasi Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantib) Kecamatan Bubutan. Dokter RSUD dr Soewandhie, Jenifer Wijaya, yang merupakan keturunan Tionghoa bertugas membacakan pembukaan UUD 1945. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Chandra Oratmangun bertindak sebagai perwira upacara. Chandra merupakan warga asli Ambon yang mengabdi sebagai PNS di lingkungan pemkot.

Sementara itu, upacara bendera juga dilakukan di lapangan Grahadi. Gubernur Jatim Soekarwo memimpin upacara tersebut. Beberapa peserta pingsan karena cuaca pagi itu cukup panas.

Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menyatakan bahwa dirinya bakal bertindak tegas kepada siapa pun yang mencoba melawan Pancasila. Hal tersebut dapat memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ”Saya Soekarwo, gubernur Jawa Timur, akan terus mengawal Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” tegas pria asal Madiun itu.

Selain itu, jajaran kepolisian di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya melakukan kegiatan serupa. Agenda tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno.

Sementara itu, Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya juga melaksanakan upacara Hari Lahir Pancasila kemarin (1/6). Yang menarik, rangkaian acara upacara tersebut diikuti aksi teatrikal para mahasiswa. Mereka membawa alat musik sekaligus menyuarakan kembali pentingnya Pancasila sebagai pemersatu bangsa.

Rektor Unipa Djoko Adi Walujo menyatakan, tema yang diusung adalah Saya Indonesia, Saya Pancasila. (sal/mir/puj/c6/jan)