Jawa Pos

Kisah tentang Kopi dan Cinta

Film 1000 Mdpl Produksi Arek Surabaya

-

SURABAYA – Kopi Nusantara sangat beragam. Setiap jenisnya memiliki cerita yang unik di belakangny­a. Hal itu selalu membuat pencinta kopi ingin mengulikny­a lebih dalam. Cerita-cerita itulah yang ditangkap produser Surabaya, Sol Amrida dkk. Mereka lantas mengabadik­annya dalam sebuah cerita film berjudul 1000 Mdpl. Kisah romansa dengan latar belakang perkebunan kopi. ”Ini semua karya anak Surabaya,” ujar Sol. Kemarin (1/6) mereka mengambil scene di Terminal Purabaya. Adegan itu melibatkan tokoh utama. Yakni, Ekka Christ (Laras) dan Abraham Merdeka (Bram). Ceritanya, terminal menjadi tempat pertemuan Laras dan Bram. ”Ini scene pertama. Tapi, kami syutingnya di akhir,” kata pria 37 tahun tersebut.

Hubungan Laras dan Bram makin dekat setelah pertemuan di terminal. Latar belakang sesama pencinta kopi makin mendekatka­n mereka. Bram merupakan barista yang mempunyai usaha kopi. Sementara itu, Laras memiliki orang tua yang merupakan saudagar perkebunan kopi.

Ternyata, Laras hendak dijodohkan orang tuanya. Dia meminta bantuan Bram agar berpura-pura menjadi pacarnya. Sebaliknya, Bram merasa diuntungka­n karena mengetahui orang tua Laras yang merupakan saudagar kopi. Bram ingin belajar lebih banyak tentang kopi di perkebunan keluarga Laras.

Konflik terjadi dengan munculnya peran Luhur Adi Prasetyo (Sulung). Pihak ketiga di antara hubungan Laras dan Bram. Sulung adalah pria yang akan dijodohkan dengan Laras. Ada juga Shinta Noza yang bermain sebagai Wulan, mantan pacar Sulung.

Film berdurasi 60 menit itu mengambil lokasi syuting di beberapa perkebunan kopi di Bondowoso dan Malang. Yang bertindak sebagai sutradara adalah Agil Mediantoro. Agil berharap film 1000 Mdpl dapat diterima masyarakat. Judul 1000 Mdpl sendiri identik dengan dataran di mana kopi bisa tumbuh dengan baik. Di sana pula Laras dan Bram menjalin hubungan. ”Cerita yang ringan, kopi juga banyak disukai masyarakat,” ucap Agil.

Rencananya, film tersebut dirilis pada Agustus mendatang. Mereka berharap film 1000 Mdpl bisa membangkit­kan dunia perfilman di Surabaya. ”Ada 41 kru di film ini. Yang semuanya adalah arek Suroboyo,” tambahnya. (bri/c16/jan)

 ??  ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS LAGI SYUTING: Dua pemeran film 1000 Mdpl, Abraham Merdeka (tengah) dan Ekka Christ (kanan), syuting di Terminal Purabaya.
GHOFUUR EKA/JAWA POS LAGI SYUTING: Dua pemeran film 1000 Mdpl, Abraham Merdeka (tengah) dan Ekka Christ (kanan), syuting di Terminal Purabaya.
 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? PRODUK LOKAL: Seluruh tim produksi film 1000 Mdpl berasal dari Surabaya. Syuting juga dilakukan di Malang dan Bondowoso.
GHOFUUR EKA/JAWA POS PRODUK LOKAL: Seluruh tim produksi film 1000 Mdpl berasal dari Surabaya. Syuting juga dilakukan di Malang dan Bondowoso.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia