Enam Negara Isolasi Qatar
Jamaah Umrah-Haji Khusus Indonesia Kena Dampak
DUBAI – Bisa dibayangkan keruwetan yang bakal terjadi di kawasan Teluk Persia dengan Qatar sebagai episentrum. Mulai kemarin (5/6) hingga 14 hari ke depan, arus migrasi dari dan ke Qatar harus dilakukan pada saat semua jalur transportasi diblokade.
Warga Bahrain, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) diperintah pemerintah masing-masing keluar dari Qatar. Sementara itu, penduduk Qatar di negara-negara tersebut juga harus kembali ke negeri mereka.
Padahal, penerbangan dari dan ke Qatar dihentikan mulai hari ini (6/6)
Jalur laut dan darat juga ditutup. Penyebab keruwetan itu adalah pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan enam negara kemarin. Dimulai dari Bahrain dan disusul Arab Saudi, Mesir, UEA, Yaman, dan pemerintah Libya wilayah timur.
Hiruk pikuk blokade terhadap Qatar itu bermula dari unggahan kantor berita Qatar yang memuat komentar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani sekitar dua pekan lalu. Emir Qatar itu mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran. Dia juga menyanjung negara Syiah itu sebagai kekuatan Islam.
Saudi, Bahrain, Mesir, dan UEA langsung memblokir media-media Qatar, termasuk Al Jazeera. Bahrain, Arab Saudi, Mesir, UEA, Yaman, dan pemerintah Libya wilayah timur juga menuding Qatar telah mendukung terorisme.
Qatar merangkul beberapa kelompok teroris dan sektarian dengan tujuan mengganggu stabilitas regional, termasuk Ikhwanul Muslimin, ISIS, dan Al Qaeda.
Arab Saudi adalah musuh tradisional Iran. Bahrain dan UEA merupakan sekutu utama Saudi. Yaman, dengan dibantu Saudi, sudah bertahun-tahun memerangi pemberontak Syiah. Adapun rezim militer yang menguasai Mesir sangat keras terhadap Ikhwanul Muslimin.
Bahrain, Saudi, UEA, Oman, Kuwait, dan Qatar adalah negaranegara anggota Dewan Kerja Sama Negara-Negara Teluk (GCC). Para penduduk enam negara tersebut bebas bepergian dan tinggal di sesama anggota GCE. Itu sama dengan kesepakatan bebas visa di Uni Eropa (UE).
Seluruh diplomat Qatar juga diusir. Tenggang yang diberikan untuk hengkang malah lebih pendek, yaitu 48 jam. Diplomat negaranegara itu di Qatar juga ditarik.
Pada 2014, Saudi, Bahrain, dan UEA juga pernah menarik duta besar masing-masing dari Qatar selama beberapa bulan sebagai bentuk protes. Saat itu Qatar dituding terlalu mengintervensi masalah negara-negara tersebut.
Negeri itu tak tinggal diam. Qatar juga langsung mengeluarkan pemberitahuan kepada warganya untuk pulang. Pengumuman tersebut disampaikan melalui Kedutaan Besar Qatar di UEA.
” Yang tidak bisa terbang langsung ke Doha bisa pergi dulu ke Kuwait atau Oman,” bunyi pemberitahuan di website kedutaan besar tersebut. Hanya Oman dan Kuwait anggota GCC yang masih menjalin hubungan dengan Qatar.
Maskapai Qatar Airways juga langsung menghentikan penerbangan ke seluruh kota di Arab Saudi mulai kemarin siang. Maskapai yang berbasis di Doha tersebut selama ini melayani penerbangan ke sembilan kota di Saudi. Penghentian penerbangan secara mendadak itu otomatis menyebabkan banyak penumpang telantar di bandara.
Efek isolasi terhadap Qatar tersebut juga merambat ke berbagai urusan lain. Beberapa bank di Mesir menunda kesepakatan dengan bank-bank yang ada di Qatar.
Mereka menyatakan bahwa instruksi itu berasal dari internal perusahaan, bukan pemerintah secara langsung. Perusahaanperusahaan tersebut mungkin ikut panik.
Penduduk Qatar yang panik ramai-ramai membeli bahan makanan dalam jumlah besar. Selama ini sekitar 40 persen bahan pangan di Qatar diimpor dari Saudi.
Saudi dan UEA sudah menghentikan pengiriman gula putih ke Qatar. Negara tersebut tiap tahun mengimpor 100 ribu ton gula. Kebutuhan gula saat Ramadan biasanya naik.
Qatar menyebut tudingan yang diarahkan kepada pihaknya tidak masuk akal dan tidak berdasar. Sementara itu, Iran menuding bahwa keputusan enam negara tersebut disebabkan kunjungan Trump ke Saudi akhir Mei lalu.
”Apa yang terjadi sekarang adalah hasil awal dari tarian pedang,” ujar Wakil Kepala Staf Presiden Iran Hamid Aboutalebi.
Yang dimaksud Hamid adalah tarian pedang yang dilakukan Trump saat berkunjung ke Saudi. Saat itu Trump mendesak negara-negara muslim mengambil peran dalam memerangi radikalisme. Dia juga menuding Iran sebagai biang ketidakstabilan di Timur Tengah. Iran berharap masalah tersebut bisa diselesaikan lewat dialog.
Pakar masalah Teluk dari Baker Institute Kristian Ulrichsen mengungkapkan bahwa karut-marut penerbangan bakal memengaruhi pengiriman barang. Bukan hanya untuk penduduk, tapi juga kepentingan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menawarkan bantuan untuk menjembatani semua pihak. ”Kami tentu saja akan menyarankan semua pihak duduk bersama dan menyelesaikan perbedaan yang ada,” tuturnya dalam kunjungan ke Australia. Dia menambahkan bahwa GCC harus tetap bersatu.
Sementara itu, kekisruhan di kawasan Teluk tersebut berimbas ke Indonesia. Karena Qatar Airways dilarang masuk Saudi, jamaah umrah maupun haji khusus yang menggunakan maskapai Qatar itu pun otomatis kena dampaknya.
Sekjen Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus (Himpuh) Anton Subekti menyatakan, maskapai Qatar menjadi pilihan menarik bagi pengelola travel. Sebab, biayanya relatif murah. ”Sebelum Ramadan lalu, saya menerbangkan jamaah umrah menggunakan maskapai ini,” ucapnya di Jakarta kemarin.
Anton menjelaskan, penutupan akses penerbangan Qatar Airways berlaku efektif sejak kemarin. Sehingga potensi gangguan penerbangan umrah terjadi untuk penerbangan kemarin petang sampai kemarin dini hari WIB.
Amphuri, terang Anton, akan memantau kondisi di Bandara Soekarno-Hatta untuk melihat penundaan keberangkatan. Dia juga mengkhawatirkan nasib kepulangan jamaah umrah dari Saudi menuju Indonesia malam ini waktu Jakarta. Sebab, Qatar Airways otomatis tidak bisa menjemput jamaah ke Saudi.
Anton mengaku sudah menjalin komunikasi dengan perwakilan Qatar Airways di Jakarta. Namun, pihak maskapai belum bisa menjelaskan detail penanganan daruratnya. ”Intinya, pihak maskapai berkomitmen tidak akan merugikan jamaah. Tetapi, teknisnya seperti apa, kami belum diberi tahu,” terangnya.
Dalam setiap penerbangan, pesawat Qatar Airways mengangkut 320 penumpang.
Menurut Anton, kebijakan memblokade angkasa Saudi untuk pesawat dari Qatar tidak hanya berdampak pada jamaah umrah. Tapi juga berpotensi mengganggu jamaah haji khusus. Dia mengatakan, bulan Syawal depan, seluruh biro travel harus mendaftarkan jamaahnya untuk mendapatkan visa haji. ”Kalau tahu hajinya menggunakan Qatar Airways, kami khawatir tidak bisa dapat visa haji,” ucapnya.
Anton pun berharap Qatar Airways bersedia menyiapkan uang untuk pengembalian DP pembelian tiket pesawat. Dia menyatakan, umumnya pihak travel sudah membayar DP 50 persen.
Pihak Kementerian Agama (Kemenag) belum bersedia mengomentari potensi gangguan umrah maupun haji khusus tersebut. Kasubdit Umrah Kemenag Arfi Hatim mengatakan, urusan penerbangan haji maupun umrah, koordinasinya dengan Kementerian Perhubungan. (Reuters/AFP/BBC/ CNN/sha/wan/c5/c11/c9/ttg)