38 WNI Gabung Kelompok Maute di Filipina
JAKARTA – Polri mendeteksi, ada 38 warga negara Indonesia (WNI) di Marawi, Filipina Selatan. Sangat mungkin mereka terlibat konflik bersenjata dengan militer Filipina. Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, di antara 38 WNI itu, 4 orang meninggal dunia.
”Ada dua kelompok. Yang pertama 16 WNI yang sudah dipulangkan dan tidak terlibat konflik. Yang kelompok kedua diduga terlibat,” paparnya kemarin. Hingga kini, belum diketahui apakah 34 WNI dan 4 jenazah tersebut akan dipulangkan. Namun, yang pasti, akan dilakukan pemeriksaan intensif bila mereka pulang dari Filipina. ” Tidak ada informasi pulang kapan,” ungkap mantan Wakabaintelkam itu.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, 34 WNI yang masih berada di Filipina itu menjadi anggota kelompok Maute, pecahan kelompok Abu Sayyaf yang berafiliasi dengan ISIS. ”Sudah jadi anggota,” ujarnya. Dia mengatakan, tentu dilakukan langkah-langkah antisipasi bila mereka kembali ke Indonesia. ”Namun, untuk saat ini semua masih dalam kajian. Kita lihat seperti apa,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.
Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengatakan, setidaknya sudah ada ribuan napi kasus terorisme dan puluhan orang yang pernah melakukan aksi teror di luar negeri. ” Tentunya, bila kembali ke Indonesia, mereka perlu untuk disentuh,” jelasnya.
Sebenarnya mereka bisa didekati dan diupayakan untuk kembali ke NKRI. Namun, semua itu membutuhkan kerja sama lintas kementerian dan komitmen ma- syarakat. ”Mereka perlu untuk diajak bersama,” tuturnya.
Jangan sampai mereka malah kehilangan arah dan justru kembali diterima kelompok teror yang masih ada. Kondisi itu tentu merugikan negara dan masyarakat. ” Kuncinya, kita harus melakukan one-stop service dalam penanganan terorisme, pencegahan, penegakan hukum, dan deradi ka lisasi,” paparnya. (idr/c11/oki)