Tangkap Guru Pelaku Bom Kampung Melayu
PURWAKARTA – Polda Jawa Barat ( Jabar) kemarin (7/6) kembali mengamankan terduga teroris bom bunuh diri Kampung Melayu. Mereka adalah Muslih Afifi (MA) dan Wachidun Triyono (WT). Keduanya berperan sebagai motivator pelaku Ahmad Sukri (AS) dan Ichwan Nurul Salam (INS)
Kabidhumas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, pada Jumat (19/5) pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu berkunjung ke Yayasan As Sunnah. Mereka lantas berjumpa dengan MA dan WT.
”Yang disampaikan MA dan WT dalam pertemuan tersebut sedang kami dalami,” ucapnya.
Selain berperan sebagai motivator, dua terduga teroris itu merupakan guru mengaji pelaku. Mereka berada di bawah Yayasan As Sunnah. Yusri menjelaskan, MA diamankan sekitar pukul 08.30 di Cileunyi, Kabupaten Bandung. ”Tidak jauh dari alamat Yayasan As Sunnah,” kata dia.
Tidak berselang lama, giliran WT yang diamankan petugas. Berdasar keterangan Yusri, WT ditangkap di Cibiru, Kota Bandung. Setelah penangkapan tersebut, Polda Jabar langsung menggeledah dua lokasi. Yakni tempat tinggal MA di Kampung Sindangsari, Cileunyi, Kabupaten Bandung; dan kediaman WT di Jalan Jatikaler, Cibiru, Kota Bandung. ”Penggeledahan rumah MA selesai pukul 14.00 WIB,” imbuhnya.
Dari penggeledahan yang dilaksanakan mulai pukul 12.45 itu, Polda Jabar mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya dokumen proklamasi Daulah Islam Iraq, logo ISIS bertulisan Mujahid Muda Muhammad Neil, panci presto merek Vicenza, dan peralatan elektronik. ”Dua handphone, 2 SIM card, dan 3 micro SD,” ujar Yusri. Polisi juga mengamankan barang bukti lain berupa majalah, artikel, dokumen, ATM, dan dua bilah pisau.
Selesai di rumah MA, polisi melanjutkan penggeledahan di rumah WT. Penggeledahan berlangsung mulai pukul 15.40 sampai 16.30. ”Juga didapatkan sejumlah barang bukti,” imbuh Yusri.
Dari lokasi tersebut, polisi menemukan senapan angin, dua kotak mimis, buku pedoman penggunaan M1911 gas gun, ensiklopedia tentara bayaran, serta perlengkapan berstandar militer. ”Helm, kopel, dan tempat air minum militer,” ungkapnya. Selain itu, diamankan sebuah handphone, celana dan topi loreng gurun, pengaman lutut, serta paku.
Lebih lanjut Yusri mengung- kapkan, buku materi seri tauhid, ATM, pupuk NPK, buku panduan bela diri, dan sebuah sansak tinju juga diamankan dari rumah WT. Ditemukan pula paspor WNI dengan tiga identitas berbeda.
”Atas nama Iin Kurniastuti, Ahmad Al Aulaky, serta Aisyah Naura Auni,” bebernya.
Tidak hanya menangkap dua terduga teroris berkaitan dengan bom bunuh diri Kampung Melayu, Polri juga mengamankan seorang terduga teroris yang teridentifikasi berhubungan dengan empat WNI terduga teroris di Marawi. ”Ditangkap seseorang atas nama RS,” ucap Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul.
Berdasar data yang diterima Jawa Pos, RS yang dimaksud adalah Rochmat Septriyanto. Dia ditangkap Densus 88 Antiteror di Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (6/6). ”Yang bersangkutan terkait dengan pemberian fasilitas kepada beberapa orang yang sudah berangkat ke Filipina,” ungkap Martinus.
Mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu menambahkan, fasilitas yang diberikan berupa uang USD 7.500. (syn/c9/oki)