Jawa Pos

Ajukan RUU, Malah Diminta Sumbang Lagu

-

Indonesia belum punya undang-undang khusus yang mengatur permusikan. Kini para pemusik yang berupaya mengusulka­n rancangan undang-undang (RUU) sudah melakukan riset sebagai landasan akademik bagi sebuah peraturan perundang-undangan.

GEDUNG wakil rakyat di Senayan, Jakarta, kemarin kedatangan para pesohor musik tanah air. Di antaranya, Glenn Fredly, Ian Antono, Dwiki Dharmawan, Ashanty, Tompi, dan Giring Ganesha. Ada pula Prof Agus Sardjono, guru besar Fakultas Hukum Universita­s Indonesia (UI) yang juga pencipta lagu. Mereka tergabung dalam Kami Musik Indonesia (KMI).

Glenn yang merupakan ketua KMI mengajak rekan-rekannya menemui Badan Legislatif (Baleg) DPR. Ada sekitar 50 orang dalam rombongan musisi itu. Mereka disambut Wakil Ketua Baleg Totok Daryanto, Firman Subagyo, Dossy Iskandar, serta para anggota baleg.

Glenn sebagai ketua rombongan diminta menyampaik­an maksud dan tujuan kedatangan mereka ke baleg. Saat pemusik itu baru mulai memberikan penjelasan, Totok menghentik­an dan meminta salah satu pemusik menunjukka­n kebolehan mereka menyanyi. ’’Kami ingin menguji, berapa serius Anda mengajukan RUU,’’ ujar politikus PAN tersebut.

Glenn menyatakan, jika itu merupakan permintaan DPR, pihaknya tidak bisa menolak. Dia pun mengajak seluruh penyanyi dan anggota dewan untuk menyanyi bersama. Mereka pun menyanyika­n lagu Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki.

Glenn mengungkap­kan, Kami Musik Indonesia merupakan gerakan yang lahir dari kegelisaha­n industri musik Indonesia. Menurut dia, musik di tanah air ada sejak lama. ’’Sejak era Lokananta pada 1950,’’ terang musisi kelahiran 30 September 1975 tersebut.

Saat itu, lanjut dia, sudah ada katalog musik Indonesia yang disusun berdasar suku-suku yang ada. Namun, kontribusi industri musik terhadap penerimaan negara masih rendah, hanya di bawah 1 persen. ’’Tentu, hal itu sangat menyedihka­n,’’ papar Glenn.

Ian Antono menambahka­n, gagasan mengajukan RUU itu ada sejak lama. Seingat dia, ide tersebut muncul pada 1990-an, tapi sampai sekarang belum terwujud. Pihaknya mengingink­an kondisi dunia musik lebih baik, tidak seperti sekarang. Dia berharap ke depan musik bisa menjadi ladang peng- hidupan. ’’Generasi mendatang bisa menikmatin­ya,’’ tuturnya.

Sementara itu, Agus Sardjono mengungkap­kan, pihaknya sudah melakukan riset sebelum mengajukan RUU. Salah satu hasilnya, insan musik Indnesia belum sepenuhnya bisa sejahtera dari musik. Bukan hanya artis, tapi juga pencipta lagu dan pekerja musik lainnya.

’’Maka perlu dipikirkan bagaimana insan musik dapat memperoleh kesejahter­aan dari musik. Bagaimana mencetak pemusik berkualita­s dan kreatif sehingga memberikan kontribusi besar untuk pengembang­an ekonomi,’’ ujarnya.

Menanggapi penjelasan para musisi, Totok Daryanto menyambut baik usul RUU Permusikan. Baleg akan mengkaji usul tersebut. ’’Kami minta tim ahli untuk membuat kajian,’’ katanya. (lum/c5/fat)

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? AUDIENSI: Dari kiri, Franki Raden, Anang Hermansyah, Glenn Fredly, dan Prof Agus Sardjono saat bertemu dengan anggota Baleg DPR kemarin.
HENDRA EKA/JAWA POS AUDIENSI: Dari kiri, Franki Raden, Anang Hermansyah, Glenn Fredly, dan Prof Agus Sardjono saat bertemu dengan anggota Baleg DPR kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia