Pemilu di Tengah Duka London Bridge
Korban Bertambah Jadi Delapan Orang
LONDON – Di tengah investigasi teror tabrak-tusuk di London Bridge, Inggris menggelar pemilu legislatif. Hari ini (8/6) Partai Konservatif bersaing ketat dengan Partai Buruh untuk menjadi penguasa legislatif Negeri Ratu Elizabeth II itu. Dengan demikian, mereka bisa menempatkan tokohnya sebagai pemimpin Inggris.
’’Satu tahun lalu rakyat Inggris memilih masa depan yang lebih baik di luar Uni Eropa (UE),’’ kata Perdana Menteri (PM) Theresa May tentang British Exit alias Brexit. Dalam kampanye terakhirnya kemarin, pemimpin 60 tahun itu menyapa para pendukungnya di Pasar Daging Smithfield, South Coast, Norfolk, Nottinghamshire, dan West Midlands. Kepada me- reka, dia kembali menegaskan pentingnya Brexit.
Bersama suaminya, Phillip, May menjanjikan kepada para pendukungnya tentang Inggris yang lebih baik tanpa UE. ’’Saya yakin kita akan mendapat empat keuntungan besar lewat Brexit. Lebih banyak lapangan kerja, lebih banyak rumah untuk rakyat, perbaikan kualitas jalur kereta api dan jalan-jalan raya, serta koneksi digital kelas dunia di mana-mana,’’ janjinya.
Ketua Partai Buruh Jeremy Corbyn tetap memanfaatkan isu keamanan dan terorisme sebagai senjata andalan. ’’Sebelumnya, pemilu tidak pernah semudah ini. Masyarakat hanya dihadapkan kepada dua pilihan. Yakni, harapan dan ketakutan,’’ ujarnya di hadapan sekelompok aktivis partai di kawasan Runcorn. Dia lantas menyebut Konservatif dan PM May sebagai simbol ketakutan.
Kian disudutkan karena teror tabrak-tusuk di London Bridge yang hanya berselang sekitar dua pekan dari Teror Manchester, May lantas mengusulkan perubahan Undang-Undang HAM. Dengan demikian, Inggris bakal bisa mendeportasi tersangka teror yang berasal dari luar negeri atau langsung mencekal individuindividu yang mencurigakan. Jika perlu, dia bahkan akan meninggalkan Konvensi HAM Eropa.
Gagasan May itu menjadi amunisi baru bagi rival-rival politiknya. ’’Hak-hak asasi manusia harus tetap kita hormati,’’ kata Nick Clegg, mantan ketua Partai Demokratik Liberal. Corbyn menyatakan bahwa mengebiri HAM bukanlah cara yang tepat untuk membuat Inggris menjadi lebih aman. Tapi sebaliknya, keamanan bisa tercapai dengan tetap menjunjung tinggi HAM.
Sementara itu, kemarin (7/6) Kepolisian Metro London (The Met) mengumumkan penangkapan baru tersangka teror yang berlangsung Sabtu (3/6). Seorang pria berusia sekitar 30 tahun diamankan dalam razia terbaru di kawasan Ilford yang berdekatan dengan Barking. Saat ini tersisa dua pria yang masih menjalani pemeriksaan. Sebelumnya, 23 orang diamankan. Namun, sebagian di antara mereka sudah dibebaskan. (AFP/Reuters/ CNN/BBC/hep/c4/any)