Jawa Pos

Lima Hari Latihan, Yakin Pukau Penonton

-

SURABAYA – Hari ketiga latihan bersama seluruh pemain teater Sam Po Kong diikuti seluruh pemain. Kemarin (7/6) mereka tidak lagi berlatih per adegan. Seluruh pemain berlatih mementaska­n satu cerita penuh.

Memang tidak seluruh pemain teater Sam Po Kong merupakan pemain teater dari Dapur Teater Remy Sylado (DTRS)

Pementasan yang akan dihelat di Ciputra Hall-Performing Arts Center pada Sabtu (10/6) itu juga diisi arek-arek Suroboyo. Mereka adalah siswa SMPN 1 Surabaya, SMA Muhammadiy­ah 2 Surabaya, SMAK Petra 1, dan pemuda Gereja Mawar Sharon. Total ada 20 pemain yang berasal dari Surabaya.

Asisten sutradara DTRS Eleonora Agatha Tan memberikan apresiasi bagi pemain baru dari Surabaya. ’’Kami dulu pernah bermain di Jawa Timur. Tapi, pengalaman kali ini, anak-anaknya mudah menangkap materi yang kita maui,’’ ucap Agatha.

Sebelum bertemu dengan pemain baru itu, Agatha dan Remy Sylado, penulis naskah sekaligus sutradara pada pementasan Sam Po Kong, berusaha ’’mengenali’’. Mereka memang mendapatka­n biodata, foto, serta video calon pemain. Bahkan, panitia dari Jawa Pos sudah memberi tahu karakter 20 anak tersebut. ’’Sehingga kami paham harus memperlaku­kan seperti apa,’’ jelasnya.

Remy yang memiliki background sebagai penulis dan wartawan tentu tidak merasa kesulitan dengan adanya pemain baru. Misalnya, ketika berlatih kemudian Remy merasa ada yang kurang sesuai dengan adegan maupun dialog, langsung ada perubahan. ’’Om Remy ini fleksibel,’’ kata perempuan yang berprofesi pengacara itu.

Agatha mengapresi­asi keseri usan pemain barunya. Walaupun setiap hari harus latihan hingga malam, mereka bersemanga­t. Bahkan, ketika ada kesalahan dan ditegur, mereka tidak menunjukka­n pesimisme. Justru dengan cepat mau memperbaik­i kesalahan.

’’Kami memang sering bermain dengan orang baru saat pentas di daerah,’’ ucap Agatha. Menggali potensi lokal merupakan prinsip DTRS. Untuk itu, pemain DTRS harus pandai menyesuaik­an diri.

’’Bermain dengan orang baru itu harus terus dibawa fun,’’ ujar perempuan yang akan memainkan Putri Wikramawar­dhana pada pementasan Sam Po Kong tersebut. Mereka tidak ingin para pemain baru tegang dan akan berpengaru­h pada penyesuaia­n mereka.

Selain soal menyesuaik­an diri, para pemain yang hampir seluruhnya memiliki pekerjaan di luar teater harus menyesuaik­an mengenai waktu kerja. ’’Khusus di Surabaya ini kami punya itinerary sendiri. Pemain yang punya satu frame dengan penari dari Surabaya datang terlebih dahulu. Agar saling menyesuaik­an,’’ jelasnya.

Pementasan teater Sam Po Kong karya Remy Sylado akan dihelat Sabtu ( 10/ 6) pukul 13.00 di Ciputra Hall- Performing Arts Center di Jalan Telaga Utama, Lidah Kulon. Tiket dapat dibeli seharga Rp 75 ribu untuk pelajar dan Rp 100 ribu untuk umum. Tiket bisa dibeli di Graha Pena lantai 4 ( redaksi Jawa Pos) atau melalui official ticket box, yakni di Masjid Muhammad Cheng Ho, Sekolah Ciputra, On Market Go+ Tunjungan Plaza, Coffee Toffee, dan aplikasi Go-Tix (Go-Jek). Info lebih lanjut bisa menghubung­i Firdaus (0856324622­5/SMS & WhatsApp). (lyn/c19/dos)

 ??  ?? KOLABORASI: Adegan Wikramawar­dhana yang diperankan Jose Rizal Manua (tengah) bersama dua istrinya di Graha Pena kemarin. Mereka tampil bersama anak-anak muda Surabaya.
KOLABORASI: Adegan Wikramawar­dhana yang diperankan Jose Rizal Manua (tengah) bersama dua istrinya di Graha Pena kemarin. Mereka tampil bersama anak-anak muda Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia