Rekomendasi Pusat Turun, Bulog Langsung Dibongkar
SURABAYA – Kabar baru bagi pengguna jalan yang biasa melintas di Jalan A.Yani, bundaran Dolog. Proyek frontage road (FR) atau jalur penyangga bakal segera tersambung. Izin pelepasan aset dari Kementerian BUMN dan Bulog pusat sudah turun.
Setelah rekomendasi turun, empat mesin ATM yang terkena pelebaran jalan telah dipindahkan kemarin (7/6). Rencananya bangunan ATM tersebut dirobohkan hari ini. Selain itu, pagar Bulog dan pos pengamanan terkena imbas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati mengapresiasi kabar itu. Senin (5/6) dia mengadakan pertemuan dengan Kadivre Bulog Jatim Usep Karyana. ”Bulog menyerahkan kelengkapan syarat-syarat pembayaran sekaligus izin dari pusat,” ujar pejabat eselon II-b itu.
Untuk menyambung FR, pemkot butuh mengepras lahan Bulog seluas 1.414 meter persegi. Lahan tersebut sebelumnya ditaksir seharga Rp 13 miliar. Setelah terjadi perubahan nilai jual objek pajak, tanah itu harus dibayar Rp 18 miliar
Meski sudah ada kesepakatan pembongkaran, uang tersebut belum dibayarkan. Erna menjelaskan, saat ini berkas pembayaran masih diverifikasi notaris.
Setelah tanah Bulog dibongkar, kontraktor bakal melebarkan jembatan di sebelah Gang Jemur Gayungan. Sudah ada patok kayu yang terpasang sebulan lalu. Kontraktor tidak bisa meneruskan pengerjaan jembatan tersebut lantaran lahan masih belum bebas.
Selain pembebasan lahan Bulog, pemkot masih menunggu proses pembongkaran dari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Terdapat tujuh persil yang telah dikonsinyasi. Dari tujuh persil tersebut, ada dua orang yang telah mengambil uang tebusan di PN. Mereka membongkar rumah sendiri dan menyelamatkan material bangunan yang masih bisa dipakai. Ada juga warga yang tidak mengambil uang tebusan itu lantaran status tanahnya masih bersengketa.
Sementara itu, Humas Bulog Divre Jatim Andrew Ramadhan mengatakan, setelah berkas pembebasan tuntas, pihaknya bakal berkoordinasi dengan konsultan dan dinas perhubungan (dishub). ”Besok mulai bongkar. Sembari kita urus penentuan pintu masuk,” jelasnya.
Selagi ada pembongkaran, Bulog tetap melakukan operasi pasar. Biasanya Bulog berjualan di dekat pintu masuk. Setelah ada pembongkaran, stan operasi pasar terpaksa dimundurkan.
Progres cepat juga terlihat pada pengerjaan FR sisi Wonokromo. Kontraktor PT Rudy Jaya memasang beton gorong-gorong alias box culvert. Pembuatan saluran itu dikebut setelah pemkot membebaskan bangunan liat yang berdiri di sepanjang rel kereta.
Pekerjaan tersebut dilakukan siang malam. Proyek senilai Rp 25,3 miliar tersebut ditargetkan rampung hingga akhir tahun. Frontage sepanjang 4,3 kilometer bakal tersambung. Namun, proyek itu masih berlanjut hingga 2018. Jalan pemecah kemacetan tersebut bakal tersambung hingga Terminal Joyoboyo. (sal/c10/dos)