Ratusan Miliar DAK untuk Rehabilitasi SMA-SMK
SURABAYA – Ketersediaan sarana pendidikan di sekolah menjadi perhatian pemerintah. Tahun ini Dinas Pendidikan Jawa Timur mengalokasikan anggaran untuk perbaikan ataupun penambahan sarana pendidikan. Dana yang dialokasikan berasal dari dana alokasi khusus (DAK).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur Saiful Rachman menyatakan, biaya rehabilitasi untuk ruang praktik siswa masuk dalam DAK. Tahun ini DAK yang dialokasikan untuk SMK mencapai Rp 170 miliar dan SMA Rp 103 miliar.
Selain untuk perbaikan atau penambahan ruang praktik siswa, DAK SMK digunakan untuk pengadaan unit komputer dan peralatan praktik. DAK SMA dikucurkan untuk membangun laboratorium, ruang kelas baru, serta pengadaan unit komputer. ’’Standarnya mengacu pada standar nasional. Biaya secara swakelola dari sekolah masing-masing,’’ katanya.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dispendik Jawa Timur Hudiyono menjelaskan, anggaran Rp 170 miliar tersebut akan digunakan untuk banyak kebutuhan. Di antaranya, perbaikan ruang praktikum untuk 174 sekolah dan penambahan peralatan praktikum bagi 238 sekolah. Saat ini sarana-prasarana pendidikan di SMK memang harus ditingkatkan. ’’Masih cukup banyak yang belum memadai,’’ tegasnya.
Menurut dia, hal itu bertolak belakang dengan model pembelajaran yang seharusnya dilakukan di SMK. Idealnya, 70 persen pembelajaran dilakukan dengan praktikum dan 30 persen teori. Karena itu, peningkatan sarana-prasarana pendidikan di sekolah memang harus dioptimalkan. Apalagi, alat-alat praktikum makin berkembang. Sekolah sebaiknya mengikuti dan tidak ketinggalan.
Dia berharap perbaikan sarana-prasarana pendidikan bisa ikut meningkatkan proses belajar-mengajar secara lebih baik. Dengan begitu, kualitas anak didik bisa lebih optimal. Sumber daya manusia yang dihasilkan juga makin berkompeten pada era persaingan yang kian terbuka. (puj/c14/nda)