Jawa Pos

Ajarkan Salat Id dan Kirim Ucapan Maaf untuk Ortu

Lebaran sebentar lagi tiba. Sekolah-sekolah dasar mengajarka­n kepada siswanya untuk menyambut hari kemenangan itu. Seperti yang dilakukan SD Al Falah dan PG/ TK Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) kemarin.

-

KEGIATAN yang dimulai pukul 08.00 itu diikuti seluruh anak kelas I, II, dan III dengan antusias. Gema takbir dikumandan­gkan. Semua siswa mengenakan baju muslim khas hari raya. Persis seperti momen Lebaran pada umumnya. Bedanya, imam, khatib, hingga seluruh jamaah salat Idul Fitri adalah anak-anak.

Musa Al Kadzin, siswa kelas III, ditunjuk sebagai imam salat Id. Salat dua rakaat itu dipimpinny­a dengan khusyuk. Para jamaah cilik lain juga tampak khusyuk menunaikan ibadah.

Setelah salat, ada ceramah. Dzaky Muhammad Yusuf berperan sebagai khatib. Dalam ceramahnya, Dzaky menceritak­an tentang istiqamah dalam beribadah pada bulan Ramadan. ’’Perbanyak ibadah sunahnya. Misalnya, salat Duha dan membaca Alquran,” ujar siswa kelas III itu. Para jamaah cilik tampak memperhati­kan ceramah Dzaky.

Atika Zahra Tsafita, siswi kelas I, merasa senang dengan kegiatan tersebut. Dia mengatakan bahwa itu kali pertama dia merasakan salat Id bersama teman-temannya. ’’Biasanya salatnya sama keluarga saja. Kan mudik,” ujarnya.

Setelah salat Id, para siswa kembali ke kelas masing-masing. Kini saatnya membuat kartu Lebaran. Dalam kartu itu, para siswa bebas menulis kalimat ucapan untuk ayah dan bunda. Ada pula gambar di bagian sampul yang juga bisa diwarnaiag­arlebihmen­arik.Nantinya, kartu tersebut dikirim ke alamat orang tua melalui kantor pos.

Waka Kesiswaan dan Humas SD Al Falah Siti Maryam mengungkap­kan, kegiatan tersebut bertujuan menyiapkan anak-anak dalam menyambut hari raya. Sebab, untuk menjalanin­ya dengan lebih khidmat, anak-anak harus dikenal- kan dahulu dengan makna Lebaran. ’’Kami ajarkan keutamaann­ya sejak awal supaya waktu menunaikan bisa lebih baik,” jelasnya. Karena itu, lanjut Maryam, setiap tahun ada pelatihan salat Idul Fitri untuk para siswa dalam rangkaian pondok Ramadan.

Selain itu, menurut Maryam, kegiatan membuat kartu Lebaran bertujuan mengenalka­n kembali kegiatan surat-menyurat yang kini mulai ditinggalk­an.

Sementara itu, kegiatan serupa diadakan PG/TK Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM). Kemarin (7/6) seluruh siswa playgroup dan TK memenuhi Kantor Pos Jemursari sejak pukul 08.00. Keyza Lucretia Naraiswara, peserta dari TK B, tampak berbaris rapi bersama temanteman­nya. Gadis cilik itu membawa amplop cokelat yang sudah tertulis nama pengirim serta penerima surat. Di surat tersebut, ada prangko prisma dengan foto masingmasi­ng siswa sesuai dengan namanya. ”Ini buat papa, mama, sama kakak,” tuturnya.

Murid TK B SAIM yang akrab disapa Zee itu juga menunjukka­n isi kartu Lebaran di dalam amplop tersebut. Kartu hitam itu dihias de- ngan gambar beduk yang timbul. Kemudian, Zee menuliskan permintaan maaf kepada orang tua dan kakaknya. Zee menuturkan, surat tersebut dibuat atas bantuan ustadah di sekolah. Dia dan temanteman­nya membuat prakarya tersebut pekan lalu. Kemudian, kemarin mereka mengirimka­nnya melalui pos.

Di kantor pos, Zee dan kawankawan tidak hanya belajar caranya mengirim surat. Mereka juga mendapatka­n tambahan pengetahua­n dari Account Executive Kantor Pos Jemursari Faradilla Baadilla. Dalam kesempatan itu, Fara menjelaska­n sejarah kantor pos.

Guru PG/TK SAIM Muznah mengungkap­kan, sekolah sengaja mengadakan kegiatan tersebut untuk mengenalka­n siswa cara mengirimka­n surat melalui pos. Saat ini jarang sekali orang mengirimka­n kartu Lebaran lewat pos. Sebenarnya kartu Lebaran itu dibuat untuk merangsang motorik halus anak. (*/c7/c16/oni)

 ?? OKKY PUTRI RAHAYU/ JAWA POS ??
OKKY PUTRI RAHAYU/ JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia