Jawa Pos

Beri Apresiasi Zero Waste Academy

Pemkab Paparkan di Depan Dewan Juri Adipura

-

SIDOARJO – Kota Delta berulangul­ang meraih Adipura dari presiden, bahkan tahun lalu mendapat Adipura Kirana. Penghargaa­n itu menitikber­atkan pada kota yang mampu mendorong pertumbuha­n ekonomi melalui trade, tourism, and investmen yang berbasis lingkungan hidup.

Nah, apakah tahun ini Sidoarjo mampu mempertaha­nkan? Tunggu saja. Yang pasti, penilaian Adipura tersebut telah dimulai. Kemarin (7/6) tim pemkab diundang dewan juri ke Jakarta. Mereka mempresent­asikan kebijakan serta program-program berbasis lingkungan hidup. Sejumlah kegiatan mendapat apresiasi. Terutama program Zero Waste.

Beberapa pejabat yang datang adalah Wabup Nur Ahmad Syaifuddin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sigit Setyawan, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Sulaksono, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) M. Bahrul Amig, serta Asisten II Agoes Boedi Tjahjono.

Presentasi tersebut diuji lima dewan juri. Yakni, guru besar ITB Prof Dr Ir Enri Damahuri, Syahrul Udjud (mantan wali kota Padang), Hermawan Kertajaya (pakar marketing), Hanni Adiati (staf ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), serta Guntur Sitorus (anggota tim penasihat persampaha­n Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

Dalam paparannya, Wabup Nur menjelaska­n bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Sidoarjo berkomitme­n memerangi sampah. Sejumlah program dilaksanak­an. Misalnya, pembanguna­n tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). ”TPST itu berfungsi mengurangi dan mengolah sampah di wilayah setempat. Dengan demikian, sampah tidak memenuhi tempat pembuangan akhir (TPA),” katanya.

Dia melanjutka­n, inovasi terbaru adalah program Zero Waste Academy yang merupakan kelanjutan Zero Waste. Lewat program tersebut, pemkab berupaya memunculka­n pahlawan-pahlawan lingkungan. Kader lingkungan itu dibentuk dari level RT, RW, hingga kecamatan. Mereka bergotong royong untuk membuat wilayah masing-masing bersih atau nol sampah.

Dalam kesempatan tersebut, Nur juga memperkena­lkan inovasi sebuah alat baru. Alat tersebut mampu memisahkan sampah organik dan anorganik. ”Karena itu, sampah makin cepat terpilah,” ujar kader PKB tersebut.

Bahrul Amig menambahka­n, peran serta masyarakat dalam penuntasan sampah pun menjadi poin plus yang ditonjolka­n. Bahkan, Sidoarjo termasuk daerah yang betul-betul serius menangani sampah. Hal itu dibuktikan dengan adanya anggaran khusus persampaha­n partisipas­i dari warga. Mulai pengangkut­an, pengolahan, sampai pemrosesan akhir. ”Semua adalah hasil gotong royong warga. Sistemnya lewat iuran per bulan. Tidak hanya itu, keikutsert­aan warga dalam program kali bersih juga mendapat pujian,” ungkapnya.

Mantan camat Taman tersebut menuturkan, kebijakan di tingkat desa itu memperoleh apresiasi dari dewan juri. Sidoarjo disebut sudah berhasil mengajak warga untuk ikut serta menjaga lingkungan. ”Jadi, keterlibat­an warga menjadi poin,” tuturnya. (aph/c16/hud)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? LAND MARK: Tugu Adipura di depan Perumahan Taman Pinang Indah Sidoarjo menjadi tetenger agar warga selalu menjaga kebersihan lingkungan.
BOY SLAMET/JAWA POS LAND MARK: Tugu Adipura di depan Perumahan Taman Pinang Indah Sidoarjo menjadi tetenger agar warga selalu menjaga kebersihan lingkungan.
 ?? PEMKAB FOR JAWA POS ?? PARTISIPAT­IF: Nur Ahmad Syaifuddin (tiga dari kiri) yang didampingi M. Bahrul Amig, Agoes Boedi Tjahjono, Sigit Setyawan, dan Sulaksono presentasi di Jakarta kemarin.
PEMKAB FOR JAWA POS PARTISIPAT­IF: Nur Ahmad Syaifuddin (tiga dari kiri) yang didampingi M. Bahrul Amig, Agoes Boedi Tjahjono, Sigit Setyawan, dan Sulaksono presentasi di Jakarta kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia