Menu Spesial Kota Pudak
GRESIK – Kota Pudak memiliki beragam makanan tradisional yang masih lestari hingga kini. Salah satunya, bubur waduk dan bubur masin. Dua makanan itu hanya dijumpai saat Ramadan. Wafiyyah Bahasuan, model asli kelahiran Gresik, menuturkan bahwa dirinya mengenal dua jenis bubur itu sejak kecil. Sebab, Nurul Azizah, sang ibu, selalu membuat dan menjual bubur tersebut saat Ramadan. ’’Tapi, banyak juga anak muda kelahiran Gresik yang belum tahu bubur waduk maupun bubur masin,’’ kata Wefy, sapaan akrab Wafiyyah. Hal itu membuat Wefy kerap menjelaskan kepada teman-temannya mengenai bubur khas Kota Pudak tersebut. Selain itu, perempuan 26 tahun tersebut kerap membantu sang ibu membuat bubur. Tujuannya, keahlian memasak makanan khas itu bisa diwariskan secara turun-temurun. ’’Bahan baku dan cara pembuatannya juga simpel,’’ tuturnya.
Wefy menyebutkan, bubur waduk buatan ibunya punya cita rasa yang berbeda. Sebab, ada rasa sup. ’’Jadi, rasanya nggak anyep. Misalnya, cuma dimakan bubur tanpa dicampur waduk juga sudah enak,’’ ucapnya.
Ya, bubur dari beras putih itu memang dicampur tambahan lauk waduk sebagai pelengkap. Isi utamanya ada irisan krecek, tempe, dan udang. Isian tersebut diolah dengan aneka bumbu seperti ketumbar, cabai, bawang, lengkuas, dan kemangi. Selain itu, ada tambahan santan dan parutan kelapa muda.
Selain itu, Nurul membuat bubur masin dari bahan utama beras jagung. Dalam proses pembuatannya, bubur berwarna oranye itu diberi santan, belimbing wuluh, dan daun kemangi. ’’Masin dimakan langsung dengan kerupuk udang,’’ paparnya. (hay/c15/dio)