Ganda Campuran Cari Penebusan
Butet Bidik Gelar Ketiga
JAKARTA – Sudah tiga edisi penyelenggaraan Indonesia Open Superseries Premier tak ada nama wakil Indonesia dalam daftar juara. Sebuah ironi mengingat ajang tersebut menjadi kebanggaan tanah air. Kesempatan untuk menebus kegagalan itu tersaji pekan depan.
Nomor ganda campuran masih menjadi salah satu alternatif pendulang gelar buat kontingen Indonesia. Turnamen tahunan yang menjadi bidikan pebulu tangkis top dunia tersebut akan menjadi pembuktian pasangan ganda campuran tanah air. Khususnya dua pasangan top Indonesia, Tontowi Ahmad/Lliliyana Natsir dan Praveen Jordan/ Debby Susanto. Dua pasangan itu berturut-turut menghuni unggulan keenam dan ketujuh Indonesia Open tahun ini.
Mereka menjadi barisan terdepan ganda campuran tanah air. Selain tentunya para pelapis lain yang akan tampil. Di antaranya, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faisal/ Shela Devi, Alfian Eko/Annisa Saufika, atau Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja.
Pasangan ganda campuran yang ada tersebut diharapkan bisa menuntaskan paceklik gelar yang dirasakan ganda campuran tanah air. Sepanjang empat turnamen superseries yang sudah berlangsung pada 2017, pasangan Tiongkok mendominasi raihan gelar.
Lu Kai/Huang Yaqiong mendulang tiga gelar turnamen berlabel SS, termasuk di Singapore Open SS. Satu gelar lagi diraih ganda campuran Tiongkok lainnya, Zheng Siwei/Chen Qinchen, di Malaysia Open SSP 2017.
”Ini menjadi tantangan buat kami,” kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Indonesia kepada Jawa Pos. Salah satu strategi penting yang su dah dijalankan Richard adalah memarkir sosok Butet –sa paan Liliyana Natsir– di Piala Sudirman lalu.
Kondisi dia yang sempat mengalami masalah lutut kanan menjadi perhatian tim pelatih. Harapannya, Butet bisa tampil all- out di Indonesia Open 2017. Terlebih, bersama Owi, sapaan Tontowi Ahmad, Butet belum pernah sekalipun mendulang gelar di turnamen terbaik BWF tersebut.
Termasuk tahun lalu, mereka hanya sampai di babak kedua, saat takluk oleh pasangan Denmark Kim Asturp/Line Kjaers- feldt. Butet menjelaskan, dirinya mengincar gelar tahun ini. Kondisinya sudah cukup siap dalam menghadapi turnamen yang berhadiah total USD 1 juta (sekitar Rp 13,3 miliar) itu.
”Penginnya bisa membawa gelar juara lagi di Indonesia Open,” lanjut Butet. Kali terakhir mendulang gelar terjadi saat dia berpasangan dengan Nova Widianto (ganda campuran) di edisi 2005. Juga, saat tampil bareng Vita Marissa (ganda putri) di edisi 2008. (nap/c24/ady)