Wabup Dukung Angkutan Sekolah Gratis
Keputusan Tergantung Tim Anggaran
SIDOARJO – Meski sulit, program angkutan sekolah gratis harus diwujudkan pemkab. Adanya fasilitas tersebut bisa mengurangi angka kecelakaan siswa sekolah yang tinggi. Untuk merealisasikan hal itu, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin berdiskusi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo. ”Program ini sangat baik untuk mendukung kegiatan Save Our Student (SOS),” jelas Nur kemarin (8/6).
Nur mengakui, saat ini angkutan gratis itu bukan menjadi kegiatan prioritas pemkab. Bahkan, di dalam perubahan anggaran keua- ngan (PAK), program tersebut belum dianggarkan. Dia berharap tim anggaran mengetahui program yang prioritas dan yang tidak. Dengan begitu, keputusan tidak memasukkan angkutan gratis bisa berubah. ”Ini kan masih pembahasan. Saya optimistis akan masuk PAK,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo Asrofi menyambut baik dukungan Nur. Menurut dia, angkutan gratis merupakan solusi konkret untuk mengatasi banyaknya siswa SMP yang mengendarai sepeda motor. ”Keputusan berada di tangan tim anggaran. Kami serahkan sepenuhnya,” ujarnya.
Jika tidak terealisasi, pihaknya sudah berancang-ancang membuat kegiatan lain. Yakni, meng- aktifkan kampanye mengendarai sepeda angin ke sekolah. Mantan asisten I Pemkab Sidoarjo itu mengatakan, kegiatan tersebut sudah dilakukan di sejumlah sekolah. ”Bagi siswa yang rumahnya dekat, harapan kami, mereka naik sepeda angin saja,” ujarnya. Dia pun berjanji dana untuk program angkutan sekolah gratis akan kembali diajukan tahun depan.
Belum adanya titik terang pemberian subsidi angkutan gratis tentu saja memicu keprihatinan banyak pihak. Salah satunya, jajaran kepolisian. Sebab, penindakan yang gencar dilakukan dirasa sulit berhasil tanpa adanya solusi lain dari pihak terkait. Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Wahyu Endrajaya menuturkan, program angkutan khusus bagi pelajar adalah langkah yang patut diapresiasi. Di sejumlah daerah lain, kebijakan itu sudah dilaksanakan. ’’Dari segi keamanan para siswa lebih terjamin,” ungkapnya.
Jika rencana itu terealisasi, siswa tidak lagi merasa lelah karena berkendara. Mereka bisa duduk nyaman di dalam angkutan selama perjalanan. Jadi, mereka lebih fokus dalam menerima pelajaran di ruang kelas. ’’Dari segi biaya juga ekonomis karena siswa terbantu dengan subsidi pemerintah. Memakai motor ke sekolah kan juga butuh biaya bahan bakar kendaraan,” ucapnya.
Selain mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dengan korban di bawah umur, angkutan khusus pelajar bisa menekan tingginya volume kendaraan. Terutama pada pagi, ketika pelajar dan pekerja berangkat. ’’Efisiensinya terasa. Sebab, jumlah kendaraan roda dua di jalan bisa berkurang,” paparnya. (aph/edi/c7/ai)
Ini kan masih pembahasan. Saya optimistis akan masuk PAK.” Nur Ahmad Syaifuddin Wakil Bupati Sidoarjo