Makelar Tanah Ngaku Pamen
Polisi Selidiki Motif Penipuan Pelaku
SURABAYA – Petugas Polsek Benowo yang berpatroli pada Jumat sore (9/6) dibuat heran dengan mobil Toyota Agya dengan pelat dinas polisi 41-X. Mobil tersebut terparkir di sebuah warung kopi di Jalan Gendong Romokalisari.
Polisi menyambangi warkop tersebut dan menanyakan pemilik mobil putih itu. Seorang pria bernama Abdullah mengaku sebagai pemilik mobil tersebut. Identitas pria 47 tahun itu lantas diperiksa. Begitu juga surat kelengkapan mobilnya.
Dari pemeriksaan, polisi mendapati Abdullah yang memalsukan pelat nomor tersebut. Nopol yang tertera pada STNK adalah W 1983 C. Namun, saat ditanya pekerjaannya, warga Gadel Timur II itu malah berlagak seperti aparat. ’’ Iku deloken kartu SIM anggotaku. Iki perwira kenalanku, telepon ae,’’ ujar Kapolsek Benowo Kompol Moch. Machmud menirukan ucapan Abdullah.
Polisi yakin pelaku merupakan orang sipil. Sebab, identitas yang ditunjukkan adalah SIM anggota TNI-AD. ’’ Lah kan makin enggak nyambung,’’ tambah Mahmud.
Polisi kemudian mengamankan Abdullah dan mobilnya ke Pos Terpadu Polsek Benowo. Di sana polisi menggeledah isi mobil. Hasilnya, ditemukan sepucuk senjata airsoft gun jenis revolver yang tersimpan di ransel. Lalu, ada kartu anggota Primkoad, dua SIM A anggota TNI-AD, kartu anggota Pomal Shooting Club, dan kartu pengawas eksternal ujian penerimaan polisi. Polisi pun membawa Abdullah ke Mapolsek Benowo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Abdullah mengakui bahwa dirinya bukan anggota TNI maupun polisi. Sehari-hari dia bekerja sebagai makelar tanah. ’’ Ya begitu, biar orang pada segan sama saya, terus bisa bikin orang percaya dengan bisnis saya,’’ ucap pria asal Gresik tersebut kepada Jawa Pos. Dia menegaskan tidak pernah menggunakan airsoft gun maupun mobilnya untuk berbuat kejahatan.
Machmud menjelaskan, pelaku menggunakan pelat dinas polisi pada mobil tersebut hanya untuk menjaga diri. Pelat dinas polisi dengan sandi dua digit diikuti huruf X sebenarnya mobil dinas yang digunakan perwira menengah dengan pangkat AKBP yang berdinas di Polda Jatim. ’’Kalau dengan pangkat seperti itu, mobilnya minimal Kijang Innova. Lah, tapi ini kok Agya, kan polisi curiga,’’ ucap polisi asal Gresik tersebut.
Menurut Machmud, pelaku memiliki motif lain di balik aksinya. Polisi sudah mengantongi informasi mengenai adanya korban penipuan oleh pelaku. ’’Meski begitu, kami masih mengembangkan dan menyelidiki adanya korban yang tertipu hingga Rp 300 juta dari pelaku,’’ tegas perwira dengan satu melati di pundak tersebut. (han/c15/fal)