Jawa Pos

Fuel Cell Bisa Hasilkan Listrik Sepekan untuk Rumah

Honda menargetka­n pada 2030 nanti dua pertiga dari seluruh penjualan mobil merupakan kendaraan listrik. Wartawan Jawa Pos GUNAWAN SUTANTO berkesempa­tan menjajal teknologi mobil listrik mereka pekan lalu di Utsunomiya, Jepang.

-

EKSPRESI kekagetan terbaca benar di raut instruktur Honda itu. ’’Wow, hebat. Sekarang silakan coba kecepatan mobil ini,’’ katanya

Jawa Pos dan instruktur yang sekaligus menjadi co-driver itu sudah berada di dalam Clarity Fuel Cell saat pertanyaan itu diajukan: Sudah pernah mencoba mobil listrik?

”Pernah. Satu Tesla Model S dan satu lagi mobil listrik buatan anak Indonesia, tapi tidak ngebut,” jawab saya.

Di Utsunomiya, Jepang, Senin pekan lalu (5/6) itu, Jawa Pos bersama puluhan jurnalis menghadiri undangan Honda Meeting 2017. CEO Honda Motor Co Ltd Takahiro Hachigo menyampaik­an bahwa pengembang­an Electric Vehicle (EV) menjadi salah satu penekanan visi Honda 2030.

Mereka ingin menjadi bagian dari komunitas bebas emisi karbon. Karena itu, pada 2030, mereka menargetka­n dua pertiga dari seluruh penjualan mobil merupakan kendaraan listrik. ”Untuk memperkuat sistem dan kemampuan kami mengembang­kan kendaraan listrik, sejak 2016 kami membentuk divisi khusus pengembang­an kendaraan listrik,” jelas Hachigo.

Ketika bendera start akhirnya dikibarkan, Jawa Pos langsung menginjak dalam-dalam pedal gas untuk bisa merasakan kecepatan mobil Clarity Fuel Cell. Mobil listrik memang punya akselerasi yang jauh lebih cepat daripada kendaraan berbahan bakar minyak.

Sebab, mobil listrik tak butuh waktu pembakaran untuk menghasilk­an energi seperti pada mobil BBM. Untuk trek 200 meter, Clarity Fuel Cell yang dikendarai Jawa Pos bisa melaju 137 mph atau setara 220 km/jam.

Tenaga Clarity Fuel Cell bersumber dari hidrogen. Diklaim sebagai mobil zero emisi dengan driving range tertinggi, yakni 366 miles atau setara 589 km (rating dari United States Environmen­tal Protection Agency/EPA).

Rangkaian power train kendaraan itu juga tidak bongsor. Setara dengan ukuran mesin V6. Karena itu Honda menyebutny­a ” The world’s first spacious five-passenger market FCV ( fuel cell vehicle) sedan”.

Mobil seberat 1.890 kg tersebut dilengkapi tabung hidrogen 70 MPa (Megapascal). Tabung itu bisa diisi penuh dalam waktu 3 menit. Honda Clarity Fuel Cell menggunaka­n motor 130 kw dan baterai lithium-ion.

Setelah sampai finis, Jawa Pos ganti menjajal varian lainnya, Clarity Plug-in Hybrid. Mobil itu memiliki spesifikas­i, antara lain, tipe mesin 4 silinder inline, 2 motor dengan power 135 kw, serta baterai lithium-ion 17 kWh.

Honda mengklaim Clarity Plug-in Hybrid lebih unggul dari sisi EV driving range jika dibandingk­an dengan kendaraan hybrid lain. Jawa Pos merasakan tarikan Clarity Plug-in Hybrid tak spontan seperti Fuel Cell yang dicoba sebelumnya.

Masih terasa ”nggiring” seperti mobil matik BBM. Dengan mode normal di trek 200 meter, angka di spidometer menunjukka­n 120 mph atau setara 193 km/jam.

Saya masih penasaran. Pada trek panjang, saya coba pacu lagi kecepatan mobil itu. Tapi, kali ini dengan mode sport. ” Tekan tombol sport ini untuk merasakan akselerasi yang lebih cepat,” kata si teknisi Honda di sebelah saya.

Untuk Clarity jenis Plug-in Hybrid dan Electric, memang terdapat tiga mode berkendara. Yakni eco, normal, dan sport. Ketika mode sport saya aktifkan, akselerasi kendaraan ini memang bertambah. Kecepatan bisa lebih maksimal. Angka di spidometer bergerak hingga 142 mph, setara 228 km/jam.

Kesempatan terakhir, saya mencoba Clarity Electric. Saya merasa akselerasi kendaraan ini lebih baik daripada dua saudaranya. Ketika mencoba mode normal di lintasan 200 meter, kendaraan ini bisa saya pacu sampai 140 mph atau setara 225 km/jam. Sedangkan di trek panjang dengan mode sport, kecepatann­ya bisa tembus 157 mph atau sama dengan 253 km/jam.

Honda pede menyematka­n tagline ”Powerful Premium EV Sedan” pada Clarity Electricny­a. Kendaraan itu disebut punya keunggulan karena high power serta high efficiency. Clarity didukung motor berkekuata­n 120 kw serta baterai lithium-ion 25,5 kWh.

Dari berbagai review, banyak yang mempertany­akan jarak tempuh Honda Clarity Electric yang hanya 80 miles atau 128 km sekali charging. Jarak tempuh Clarity Electric kalah jika dibandingk­an dengan Tesla, Chevrolet Bolt, BMW I3, Ford Focus Electric, Hyundai Ioniq Electric, Nisan Leaf, dan Volkswagen e-Golf.

Meski begitu, proses charging Clarity Electric tergolong lebih cepat. Dengan normal, charging hanya butuh 3 jam. Sedangkan dengan fast charging, dibutuhkan sekitar 30 menit. Honda Clarity mulai dipasarkan pada 2016, dimulai dari jenis Fuel Cell. Lalu disusul Hybrid dan Electric. Pasarnya Amerika, Eropa, Jepang, dan Tiongkok.

Dari sisi interior dan kecanggiha­n teknologi pendukung, yang dimiliki Clarity masih jauh jika dibandingk­an dengan Tesla S. Tapi, itu wajar. Sebab, harga Clarity memang di bawah Tesla.

Honda tak sekadar membuat mobil listrik. Mereka juga menyiapkan teknologi pendukung. Misalnya, SHS atau Smart Hydrogen Station. Perangkat itu merupakan stasiun pengisian hidrogen skala kecil. SHS disiapkan untuk mengisi Fuel Cell Vehicle (FCV).

Honda juga membuat Power Exporter 9000. Perangkat itu berfungsi menarik dan mengonvers­i listrik yang dihasilkan FCV atau kendaraan berbahan bakar hidrogen seperti Clarity Fuel Cell.

Setelah mendapat pasokan listrik dari FCV, Power Exporter bisa berfungsi layaknya genset. Bisa mengeluark­an listrik. ”Listrik dari sini bisa digunakan untuk sejumlah keperluan rumah tangga,” kata Tetsuya Hasebe, general manager Electric Vehicle Developmen­t Division Honda R&D Co Ltd.

Berdasar perhitunga­n rata-rata penggunaan listrik harian yang dikeluarka­n Federation Electric Power Companies of Japan, Power Exporter 9000 bisa memasok kebutuhan listrik rumah tangga selama tujuh hari.

Selain itu, Honda memamerkan produk mereka yang diberi nama Honda Removable Mobile Battery Pack. Baterai portabel tersebut bisa digunakan untuk beberapa kendaraan listrik Honda. Misalnya, MBEV alias Mobile Battery EV, mobil kecil dua kursi.

Juga, sepeda motor listrik yang mereka beri nama EV-Cub. Dua kendaraan listrik itu sudah dipamerkan dalam Tokyo Motor Show 2015 lalu. Honda berencana mulai memasarkan motor listrik berbentuk skuter pada 2018.

Untuk menunjukka­n keseriusan mengembang­kan kendaraan listrik, Honda juga memamerkan Acura NSX EV Concept.

Mobil dengan 4 motor elektrik itu diikutkan dalam ajang balap di Amerika Utara. Acura NSX sempat digeber pembalap Jepang Tetsuya Yamano di lintasan yang digunakan para jurnalis untuk test drive Honda Clarity.

Bagaimana pasar mobil listrik Honda di Asia, di luar Jepang dan Tiongkok? Hasebe menyatakan, Honda masih menunggu kesiapan infrastruk­tur dan regulasi negara-negara di Asia. Menurut dia, sejauh ini yang paling menunjukka­n kesiapan adalah India.

”Bagaimana dengan Indonesia?” tanya Tetsuya balik.

Pertanyaan yang tak mudah dijawab. Yang pasti, mobil listrik merupakan keniscayaa­n. Sebab, dunia sudah sepakat mendukung energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon. Terlebih, Indonesia selama ini selalu dihadapkan pada persoalan BBM. (*/c5/ttg)

 ?? JAWA POS PHOTO ?? KOMITMEN: Gunawan Sutanto setelah menjajal Honda Clarity Honda Automobile Research and Developmen­t di Utsunomiya (5/6). Tiga varian mobil listrik itu adalah Electric (kiri), Plug-in Hybrid (tengah), dan Fuel Cell.
JAWA POS PHOTO KOMITMEN: Gunawan Sutanto setelah menjajal Honda Clarity Honda Automobile Research and Developmen­t di Utsunomiya (5/6). Tiga varian mobil listrik itu adalah Electric (kiri), Plug-in Hybrid (tengah), dan Fuel Cell.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia