Jawa Pos

Azwar Anas, Cawagub Jatim Paling Potensial

-

JAKARTA – Di luar kursi calon gubernur (cagub), kontestasi posisi calon wakil gubernur (cawagub) dalam pilgub Jawa Timur (Jatim) juga menarik disimak. Keberadaan cawagub acap kali memengaruh­i pilihan masyarakat terhadap cagubnya.

Berdasar hasil survei Poltrackin­g Indonesia, ada 15 nama cawagub yang digadang-gadang berpotensi maju dalam pilgub. Di antara namanama tersebut, elektabili­tas Abdullah Azwar Anas berada di urutan pertama

Bahkan, bupati Banyuwangi yang tengah naik daun itu memiliki keunggulan cukup telak jika dibandingk­an dengan nama lain.

”Anas berada di urutan pertama dengan angka 22,81 persen. Selisihnya cukup jauh dari Abdul Halim Iskandar di urutan kedua dengan 12,06 persen,” kata Direktur Eksekutif Poltrackin­g Indonesia Hanta Yuda dalam rilisnya kemarin (12/6).

Selain dua nama tersebut, sosok yang potensial untuk posisi cawagub adalah Hasan Aminuddin, Rendra Kresna, Anton Setiadji, dan Masfuk. Empat nama tersebut memiliki elektabili­tas di atas 5 persen. Sisanya seperti Eddy Rumpoko, Kusnadi, hingga Budi Sulistyono berada di kisaran 1–3 persen.

Hanya, skema tersebut dengan catatan mengeluark­an nama Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Tri Rismaharin­i, dan Khofifah Indar Parawansa dari kontestasi cawagub. ”Karena kami menilai, ketiganya sulit untuk posisi wakil.”

Masuknya nama Azwar Anas sebagai cawagub paling potensial bukanlah hal yang mengejutka­n. Ditinjau dari beberapa aspek, posisinya memang selalu berada dalam lima besar. Baik itu aspek popularita­s maupun kesukaan masyarakat terhadap calon.

Berkaitan dengan potensi partai seperti Golkar dan Demokrat yang mengusung cagub-cawagub di luar Gus Ipul, Hanta mengatakan cukup pesimistis. Sebab, partai akan berpikir dua kali untuk melawan Gus Ipul yang notabene didukung tiga partai dengan kursi terbanyak di Jatim. ”Partai akan berhitung juga, bagaimana potensinya,” ujarnya.

Dia pun menilai wajar jika partai besar kaliber PDIP dan Gerinda memilih jalan yang aman (dengan mengajukan Gus Ipul sebagai cagub) di pilkada. Dengan kondisi Pemilu 2019 yang hanya berjarak setahun, parpol mana pun tidak menghendak­i kekalahan di kantong-kantong suara.

”Karena itu, akan berat secara psikologis,” terangnya.

Seperti diketahui, dalam survei yang dilakukan Poltrackin­g, Gus Ipul unggul di berbagai simulasi. Meski demikian, Risma bisa menjadi ancaman nyata. Di antara delapan sifat kepemimpin­an yang dinilai warga Jatim, Risma unggul di enam aspek. Yakni, peduli dan merakyat, jujur dan antikorups­i, berprestas­i, tegas dan berani, kreatif dan inovatif, serta cerdas dan pintar. Sementara itu, Gus Ipul hanya unggul di dua aspek. Yakni, religius dan alim serta mampu memimpin. (far/c7/agm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia