Jawa Pos

Sinergi Kuat Pertanian, Pariwisata, dan UMKM

Trisula Perekonomi­an Jadi Tulang Punggung Kabupaten Ngawi

-

PERENCANAA­N matang serta manajemen mendetail menjadi faktor utama keberhasil­an Kabupaten Ngawi memiliki image yang lebih modern. Berbagai inovasi dan terobosan yang dilakukan Bupati Budi Sulistyono terus memberikan hasil.

Kabupaten Ngawi terus berbenah. Kini, Ngawi memiliki tiga pilar utama yang menyokong perekonomi­annya. Yaitu, UMKM, pertanian, dan kelompok sadar wisata. Tiga hal itu mampu bersinergi sangat baik dengan konsep ekonomi kerakyatan yang diusung Kanang, sapaan akrab Budi Sulistyono. Sehingga kesejahter­aan masyarakat pun tidak hanya mampu terpenuhi dengan baik. Tapi, juga terus meningkat kualitasny­a.

Untuk sektor Pertanian, Kabupaten Ngawi punya peran besar dalam program swasembada pangan nasional, terutama beras. Kabupaten yang memiliki total 19 kecamatan itu berada di urutan kelima dalam hal luas lahan sawah. Total, lahan yang dimiliki mencapai 50 ribu hektar sawah dengan rata-rata penghasila­n 61,14 kuintal per hektar (2015).

Menurut Kanang, bidang pertanian memiliki peran penting. Sektor pertanian mampu menyumbang sekitar 20 persen Penghasila­n Asli Daerah (PAD) Ngawi. Untuk itu, pihaknya terus berusaha menggerakk­an percepatan tanam padi di Kabupaten Ngawi.

Pemkab Ngawi juga memfasilit­asi para petani. Yaitu, dengan menyediaka­n embung dan irigasi di berbagai tempat. ”Kami sadar dalam pertanian, manajemen air sangat berperan. Kurang atau kelebihan air juga tidak bagus. Oleh karena itu, kami dukung penuh sektor pertanian dengan membangun fasilitas pengairan yang cukup,” lanjut Kanang.

Kerja keras Pemkab Ngawi pun membuahkan hasil. Pada 2015, Ngawi mampu memproduks­i 760 ribu ton gabah kering giling. Sedangkan pada 2016 menunjukan peningkata­n jumlah produksi menjadi 802 ribu ton (angka sementara) gabah kering giling.

Bupati dua periode itu juga memperhati­kan sektor wisata. Menurutnya wisata bukan dimiliki pemda, melainkan masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan menghelat sosialisas­i sadar wisata secara rutin. Hal itu dilakukan demi merangsang masyarakat agar sadar terhadap lingkungan serta wisata.

”Pemkab Ngawi selalu men- support penuh kelompok sadar wisata (pok- darwis) dalam menggali potensi wisata disekitar,” ucap pria yang kerap disapa Mbah Kung itu.

Lokasi wisata yang sudah terlihat hasilnya adalah Bukit Selfie di desa Kerek. Lokasi wisata yang digarap awal tahun 2017 itu merupakan hasil swasembada masyarakat sekitar yang mampu melihat potensi. Dalam hitungan minggu, Bukit Selfie Kerek mampu menarik ribuan wisatawan, baik lokal maupun luar Ngawi yang didominasi anak muda.

Kanang pun lantas ingin mengajak agar setiap pokdarwis berkaitan dengan industri kreatif atau UMKM di sekitarnya. Kehadiran UMKM diharapkan mampu menyerap tenaga kerja, sehingga kesejahter­aan warga Ngawi semakin meningkat.

Ada dua sektor UMKM yang dinilai Kanang mengalami perkembang­an pesat dan berdampak pada perekonomi­an Ngawi. Yaitu mebel kerajinan kayu dan Batik. ”Kami berinovasi menggunaka­n bonggol jati untuk jadi perabotan rumah tangga. Produk itu sudah kami ekspor ke Eropa. Di sisi lain, Batik menurut saya yang paling sukses. Mulai dari tidak ada batik di Ngawi, hingga sekarang jadi ada industri batik di Ngawi,” paparnya. (zul/kkn)

Trisula perekonomi­an Ngawi mampu bersinergi sangat baik sehingga mampu meningkatk­an kesejahter­aan masyarakat Ngawi.” Budi Sulistyono, Bupati Ngawi

 ?? YUYUNG ABDI/JAWA POS ?? SINERGI KUAT: Perkembang­an sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM yang berbasis pada ekonomi kerakyatan mampu menjadi tulang punggung perekonomi­an Kabupaten Ngawi.
YUYUNG ABDI/JAWA POS SINERGI KUAT: Perkembang­an sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM yang berbasis pada ekonomi kerakyatan mampu menjadi tulang punggung perekonomi­an Kabupaten Ngawi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia