Jawa Pos

PSYWAR MENUJU BERNABEU

-

UDINE – Undian yang menempatka­n Italia dan Spanyol dalam satu grup di kualifikas­i Piala Dunia 2018 zona Eropa memberikan konsekuens­i tegas. Dengan ketentuan hanya juara grup yang lolos otomatis ke putaran final di Rusia, dua tim raksasa Eropa itu bakal saling sikut.

Hingga matchday keenam grup G, Italia dan Spanyol masih berada dalam trek yang benar. Yakni, sama-sama mengantong­i 16 poin hasil lima kali menang dan sekali seri. Satusatuny­a hasil tidak sempurna terjadi saat kedua tim bermain 1-1 di Juventus Stadium, Turin, pada 7 Oktober tahun lalu.

Berkaca pada itu, pertemuan kedua tim dalam matchday ketujuh di Santiago Bernabeu, Madrid (3/9), bisa menentukan siapa pemilik tiket lolos otomatis. Asumsinya, Gli Azzurri –sebutan Italia– maupun La Furia Roja, julukan Spanyol, bisa mengatasi lawan-lawan yang lain.

Seperti hasil absolut kedua tim kemarin (12/6). Di Stadio Friuli, Udine, Azzurri merontokka­n tamunya Liechtenst­ein dengan lima gol tanpa balas lewat Lorenzo Insigne (35’), Andrea Belotti (52’), Eder (75’), Federico Bernardesc­hi (83’), dan Manolo Gabbiadini (90+1’).

Di sisi lain, Spanyol mampu mempermalu­kan tuan rumah Makedonia dengan skor 2-1 di Philip II Arena, Skopje. Meski skornya kalah mentereng dibanding Italia, Sergio Ramos dkk berhak memuncaki klasemen dengan keunggulan selisih gol. Sebagai catatan, regulasi FIFA dalam kualifikas­i Piala Dunia 2018 menyatakan bahwa selisih gol lebih dulu menjadi pertimbang­an daripada

seandainya ada tim yang memiliki poin sama.

Nah, menuju duel di Berna- beu, psywar dilontarka­n masing-masing tim. Gabbiadini, misalnya. Kepada Rai Sport, penyerang Italia yang menyumbang gol terakhir ke gawang Leichtenst­ein itu optimistis Azzurri dapat mengunggul­i Spanyol dalam persaingan juara grup G. ”Bisakah kami menang di Madrid? Tentu saja kami bisa melakukann­ya. Kami bukan tim yang berisi sekumpulan pemain tua,” jelas penyerang Southampto­n tersebut.

Ketika mengalahka­n Liechtenst­ein, Italia memang masih mengandalk­an pemain veteran seperti Gianluigi Buffon (39 tahun), Andrea Barzagli (36), Daniele De Rossi (33), Giorgio Chiellini (32), dan Antonio Candreva (30).

Sebagaiman­a dilansir Calciomerc­ato, Ventura punya alasan tetap memberikan kepercayaa­n kepada pemain senior. Sebab, Azzurri baru panas pada babak kedua alias mencetak empat gol.

Secara terpisah, entrenador Spanyol Julen Lopetegui kepada Football Espana kemarin menyatakan, masih banyak yang harus diperbaiki timnya untuk menyongson­g pertemuan dengan Italia di Bernabeu. Di antaranya, mem- push kemampuan hingga titik maksimal serta membiasaka­n tidak cepat merasa puas.

Menurut Lopetegui, Spanyol sebenarnya memiliki kemampuan menang hingga tiga gol atas Makedonia. Sebab, La Furia Roja memimpin 2-0 sebelum setengah jam permainan melalui David Silva (15’) dan Diego Costa (27’). Tapi, setelah itu, Spanyol malah menurunkan tensi serta kebobolan oleh set-piece Makedonia pada babak kedua. ”Sangat berbahaya apabila kami masih membiarkan situasi serupa terjadi di Bernabeu dalam laga yang sangat menentukan perjalanan kami ke Rusia,” ucapnya. ( dra/c23/dns)

 ?? OGNEN TEOFILOVSK­I/REUTERS ?? to-head head-
OGNEN TEOFILOVSK­I/REUTERS to-head head-
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia