Jawa Pos

Pejabat Lama Ikut Seleksi Dirut PDAM

Delapan Calon Jalani Fit and Proper Test

-

SURABAYA – Seleksi direktur utama (Dirut) PDAM Surya Sembada akhirnya dilanjutka­n. Prosesnya sempat terhenti di tahap psikotes pada Februari. Hingga kemarin (12/6), tahap seleksi beranjak ke uji kepatutan dan kelayakan ( fit and proper test).

Terdapat delapan nama calon Dirut yang lolos psikotes. Beberapa di antaranya berasal dari internal PDAM. Yakni, Plt Dirut PDAM Sunarno dan Manajer Pengadaan PDAM Anis Busroni.

Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rachmat yang hadir dalam seleksi tersebut menyatakan, nama-nama lama boleh saja mendaftar. Kinerja PDAM di bawah kepemimpin­an Sunarno sebagai Plt Dirut juga cukup bagus. ”Tapi, masih banyak kom- plain dan kebocoran air,” jelas politikus Hanura itu.

Edi mengungkap­kan, posisi Dirut PDAM harus dijaga dan diisi orang yang benar-benar kompeten. Karena itu, wajar apabila Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i sempat menolak hasil seleksi pada 2016.

Menurut dia, yang dibutuhkan PDAM Surya Sembada adalah Dirut yang mampu berinovasi mencari keuntungan dari sumber pendapatan lain di luar tagihan masyarakat. ”Kalau saya sebenarnya tidak masalah dengan Pak Narno. Tapi, kalau misalnya ada yang lebih baik, kenapa tidak?” katanya.

Edi mengaku tidak mengikuti jalannya fit and proper test hingga tuntas meski punya pertanyaan yang belum terjawab. Yakni, apakah seleksi kali ini merupakan lanjutan seleksi awal tahun lalu?

Ketua Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Hermien Rosita menyampaik­an, seleksi kali ini merupakan lanjutan. Dewas tidak mungkin menggugurk­an seleksi yang dilakukan sebelumnya. Apalagi, seleksi pertama tahun lalu sempat gagal. Risma menolak calon yang diseleksi dewas. Saat itu posisi ketua dewas dipegang Samba Perwira Jaya. ”Itu seleksi lanjutan. Ada delapan calon Dirut,” ungkap Hermien kepada Jawa Pos kemarin (12/6).

Selain Dirut, ada 12 nama yang mendaftar sebagai direktur operasi (Dirop). Dewas bakal menelusuri rekam jejak para calon. Rencananya, dewas mengerucut­kan nama calon Dirut dan Dirop. Masing-masing menjadi dua nama. Selanjutny­a, wali kota memilih Dirut dan Dirop.

Sementara itu, Kabag Perekonomi­an Khalid Buhari tidak memberikan batasan waktu pelantikan pejabat baru. Menurut dia, seleksi tidak bisa dikerjakan secara tergesa-gesa. Sebab, dia tidak ingin calon yang disodorkan ditolak lagi oleh wali kota. ” Tapi, paling tidak tahun ini ada yang dilantik,” ucapnya.

Khalid juga masih mempunyai tanggungan untuk memantau seleksi BUMD lain. Di PD pasar, nama calon direktur utama dan direktur administra­si keuangan juga belum disodorkan kepada wali kota. ” Seleksi di PD pasar juga sudah mengerucut,” ujarnya.

Di sisi lain, seleksi di Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) masih dilakukan. PDTS kehilangan Ketua Badan Pengawas Heri Purwanto yang masa jabatannya habis pada 10 Juni lalu. Selain itu, KBS belum mendapatka­n pengganti Aschta Nita Boestani Tajudin sebagai direktur operasi KBS. ( sal/c23/fal)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia