Persaingan Ketat PPDB SMP Kawasan
Hasil TPA Cukup Berpengaruh
SURABAYA – Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur kawasan jenjang SMPN dimulai kemarin (12/6). Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya memprediksi, tahun ini ada 7.142 siswa yang akan mendaftar di 11 SMPN kawasan.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Ikhsan menilai, saat ini jika dilihat dari standar nilai rata-rata ujian sekolah (US) siswa, ada 11.909 siswa yang dapat mengikuti PPDB jalur kawasan. Angka tersebut diperoleh setelah dispendik mendata siswa yang memiliki nilai total US minimal 255 (rata-rata 85).
Dari data tersebut, dispendik memprediksi ada 7.142 siswa yang berniat mendaftar di sekolah kawasan. Sementara itu, 4.767 siswa lainnya memilih untuk melanjutkan ke SMP satu yayasan, SMP negeri reguler, dan SMP swasta. ”Jadi, tidak semua mendaftar ke SMP kawasan,” jelas Ikhsan. Tahun ini dispendik memberikan pagu 4.050 kursi bagi 11 SMPN kawasan.
Sekolah kawasan yang diprediksi memiliki keketatan tinggi adalah SMPN 1, SMPN 3, SMPN 6, dan SMPN 22. ”Bahkan, di SMPN 1, jumlah pendaftar jalur kawasan pada pilihan 1 mencapai lebih dari seribu siswa,” terangnya.
Selain menggunakan nilai US, seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan hasil tes potensi akademik (TPA). Poin dari perolehan TPA memiliki bobot yang sama dengan nilai US. Yakni, 50:50.
Tes TPA akan dilangsungkan pada Kamis (15/6). Lokasi TPA tersebar di lima wilayah di Surabaya. Di antaranya, wilayah selatan, utara, barat, timur, dan tengah. Penyebaran lokasi tersebut dilakukan dispendik untuk mempermudah akses siswa mengikuti ujian.
Setelah seluruh peserta jalur kawasan mengikuti TPA, tim dispendik akan langsung menilai jawaban siswa. Dengan sistem komputerisasi, nilai siswa akan terjumlah secara otomatis berdasar nilai tertinggi. ”Hasil PPDB jalur kawasan diumumkan pada tanggal 16 Juni,” jelasnya.
Meski bisa menggunakan sistem online dalam pendaftaran PPDB, dari pantauan Jawa Pos kemarin, masih banyak orang tua dan siswa yang mendaftar langsung ke sekolah. Di SMPN 3 misalnya. Sejak pukul 08.00, puluhan pendaftar dari berbagai wilayah memenuhi sekolah di Jalan Praban Nomor 3 itu.
Rudi Suprianto, salah seorang wali murid, mengungkapkan, dirinya mendaftarkan langsung sang anak ke SMPN 3 tersebut lantaran disarankan oleh guru SD. ”Kata ibu guru biar ndak bingung, kami disuruh daftar langsung saja ke sekolah tujuan,” jelas lelaki 46 tahun itu.
Selain lebih sreg, niat untuk mendaftar ke sekolah itu juga digunakannya untuk memantau kondisi sekolah. (elo/c6/jan)