Ramadan sebagai Proses Pembelajaran Anak Usia Dini
RAMADAN mengubah rutinitas aktivitas keseharian. Adanya perubahan tersebut akan sangat terasa bagi anak usia dini. Yang semula bisa makan dengan bebas menjadi tidak boleh dilakukan ketika puasa. Dan, selepas salat Isya, harus salat Tarawih berjamaah di masjid. Perubahan tersebut akan membingungkan mereka.
Di sinilah pentingnya kesadaran para orang tua dan anggota keluarga lain untuk mengoptimalkan keberkahan bulan suci Ramadan. Selain melipatgandakan amal ibadah, orang tua juga memanfaatkannya sebagai momen berharga untuk menanamkan keimanan serta mengenalkan dan mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak. Salah satunya melalui aktivitas berpuasa.
Anak di usia dini tertarik untuk meniru semua tindakan ayah ibunya, termasuk menyangkut masalah beribadah. Anak usia dini umumnya berperilaku dengan mencontoh atau meniru model orang dewasa yang dilihatnya. Dengan melihat keteladanan yang dicontohkan oleh orang tuanya, misalnya keteladanan ketika sahur, berpuasa dan berbuka puasa, melakukan salat Tarawih, serta tadarus di masjid, anak akan meniru melakukan apa yang dilakukan orang tuanya. Orang tua hendaknya memberi contoh teladan beribadah disertai ajakan untuk melakukan bersamasama. Orang tua dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak. Di antaranya, dengan mengajaknya bersama-sama memilih menu makanan untuk sahur, membeli makanan untuk berbuka puasa, mengajak tarawih dan bertadarus di masjid, serta memberikan pujian dan reward bila anak ikut berpuasa dan melakukan aktivitas ibadah lainnya.
Momentum Ramadan bagi anak usia dini hakikatnya adalah pengenalan ajaran agama dan pembiasaan melaksanakannya. Bagi anak, hukum menjalankan puasa tidak wajib, namun pengenalan dan pembiasaan tersebut merupakan pembelajaran awal beragama bagi mereka. Anak dapat mulai berpuasa sejak usia TK (4–5 tahun). Pelaksanaan puasanya juga bertahap. Misalnya, dimulai dari sebatas setengah hari. Pembiasaan tersebut dapat diperkuat dengan pemberian reward pada akhir bulan. Dengan begitu, mereka termotivasi untuk melakukannya sampai selesai. (*) *Kepala KB-TK Al Falah Assalam