Jawa Pos

Temukan Kurma Berkutu

Hasil Sidak Parsel dan Jajanan

-

GRESIK – Hati-hatilah saat membeli parsel dan jajanan Lebaran. Sebagian tidak memenuhi syarat. Bahkan, ada yang tidak layak konsumsi. Salah satunya, kurma berkutu dan berjamur. Hal itu terungkap dari inspeksi mendadak (sidak) Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik di sejumlah pusat perbelanja­an kemarin (12/4).

Sidak tersebut melibatkan beberapa instansi terkait. Di antaranya, dinas pertanian, dinas penanaman modal dan PTSP, serta satpol PP. Lokasi pertama adalah pusat perbelanja­an di Jalan Gubernur Suryo. Rombongan sidak tiba pukul 10.30. Mereka masuk supermarke­t SPAR. Manajer beserta pegawai lainnya sempat kaget ketika sejumlah orang berseragam dinas berdatanga­n.

Satu per satu makanan dan minuman (mamin) dicek. Mulai kondisi kemasan, isi, tanggal kedaluwars­a, hingga perizinan. Sejumlah daging, buah, dan sayur segar pun tak luput dari pemeriksaa­n. Semula, tim sidak hanya menemukan beberapa kemasan produk yang rusak. Temuan lainnya adalah soal izin pangan industri rumah tangga (P-IRT).

Namun, tim sidak menemukan beberapa kurma yang tidak layak. Tumpukan kurma terletak di bagian depan supermarke­t. Di dalam buah yang berasal dari Timur Tengah itu, diduga terdapat telur hewan seperti kutu. Serta, ada yang sudah berjamur. Tim sidak meminta pihak manajemen tidak menjual kurma tersebut.

Bagian Operasiona­l SPAR Area Jawa Timur Tripan Kair menyatakan, tugas supermarke­t hanya menjual. Namun, apa yang menjadi aturan akan tetap dipatuhi. ”Ini akan menjadi masukan,” ucapnya.

Soal kurma, dia memastikan bahwa setiap barang yang datang sudah diperiksa. Baik fisik maupun masa kedaluwars­a. Namun, petugas tidak mungkin membuka kurma satu per satu untuk melihat isinya.

Ke depan, lanjut dia, tim manajemen akan memeriksa lebih teliti. Temuan itu akan dibahas lebih lanjut di internal manajemen. ”Se- mentara kurma tersebut akan ditarik dari penjualan,” tuturnya.

Setelah melakukan pemeriksaa­n di Jalan Gubernur Suryo, tim sidak bergeser ke Supermarke­t Sarikat Jaya di Jalan RA Kartini. Kali ini yang paling banyak ditemukan adalah soal izin P-IRT pada produk makanan ringan yang masih menggunaka­n aturan lama. Tidak ditemukan barang kedaluwars­a.

Manajer Supermarke­t Sarikat Jaya Lie Hong Siong menyatakan, pihaknya selalu mengecek kondisi produk yang masuk. Termasuk izin edar produk itu. ”Kalau tidak ada izinnya, kami tidak mau (menjual, Red),” terangnya.

Dia menyebutka­n, pihaknya belum tahu soal aturan baru terkait izin P-IRT. Sebelumnya, P-IRT menggunaka­n 12 digit nomor. Yang baru menggunaka­n 15 digit nomor. ”Akan kami konfirmasi kepada suplier soal izin P-IRT. Kalau tidak ada produk dengan izin baru, barang-barang di sini akan kami kembalikan,” ujarnya.

Kepala Dinkes Gresik dr Nurul Dholam menyatakan, sidak kali ini bertujuan memeriksa kelayakan produk mamin menjelang Lebaran. Khususnya, makanan ringan yang kerap disuguhkan saat Hari Raya Idul Fitri serta parsel Lebaran.

Nurul menyatakan, beberapa temuan di lapangan menunjukka­n adanya kelalaian dari pengelola supermarke­t. Meski begitu, dinkes hanya memberikan arahan dan imbauan kepada pihak manajemen. ( adi/c24/dio)

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ??
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia