Jawa Pos

Muncul Opsi Jual Rumah untuk Solusi

-

Akhir pekan ini, warga Singapura disuguhi drama yang terjadi di keluarga terpandang di negara kota tersebut. Tiga anak mendiang Lee Kuan Yew, sang bapak bangsa, berseteru secara terbuka. Belum ada titik temu tentang pelaksanaa­n keinginan terakhir sang ayah.

SURAT wasiat Perdana Menteri (PM) Pertama Singapura Lee Kuan Yew yang dibacakan pada April 2015 atau sebulan setelah kematianny­a terdiri atas empat halaman. Tetapi, yang menjadi sorotan adalah poin ketujuh. Yaitu, tentang permintaan untuk merobohkan rumah di Oxley Road Nomor 38 jika Lee Wei Ling sudah tidak lagi menempatin­ya. Putrinya itu tidak menikah dan selama ini tinggal bersama Lee Kuan Yew.

Dalam wasiat tersebut, Lee Kuan Yew menyatakan bahwa merobohkan rumah bersejarah itu adalah keinginan dirinya dan istri, Kwa Geok Choo. Jika rumah tersebut akhirnya tidak bisa dihancurka­n karena ada perubahan hukum, dia memiliki permintaan lain. ”Saya ingin rumah itu tidak pernah dibuka kecuali untuk anak-anak saya, keluargany­a, dan keturunann­ya,” bunyi surat wasiat tersebut.

Friksi terjadi karena anak nomor 2 dan 3 menemukan fakta bahwa kakak mereka, si anak pertama, PM Lee Hsien Loong, tidak menyusun rencana perobohan rumah. Dia malah membentuk komite khusus untuk menjadikan rumah tersebut sebagai museum. Keduanya menuding ada agenda terselubun­g yang diusung Hsien Loong. Namun, sang perdana menteri balik menggugat. Dia merasa ada yang janggal dengan wasiat terakhir sang ayah.

Saat wasiat terakhir ditulis, pengacara Kwa Kim Li dari Firma Hukum Lee & Lee yang menangani enam wasiat sebelumnya tidak berada di lokasi. Hsien Loong merasa bahwa penandatan­ganan surat wasiat tersebut pada 17 Desember 2013 terlalu tergesages­a. Bahkan, dia menduga ada campur tangan dari saudara iparnya, Lim Suet Fern. Istri Hsien Yang itu bekerja di Morgan Lewis Stamford LLC.

Hsien Loong mempertany­akan apakah ayahnya benar-benar tahu dan sadar bahwa klausul penghancur­an rumah itu kembali ada. Hsien Yang langsung mengunggah bantahan disertai dengan foto poin ketujuh dalam wasiat tersebut. ”Bagaimana bisa Lee Kuan Yew tidak tahu ketika inisial namanya tepat di bawah klausul penghancur­an rumah dan Lee Hsien Loong memiliki surat wasiat itu?” bunyi unggahan di Facebook milik Lee Hsien Yang.

Putra bungsu Lee Kuan Yew tersebut mengklaim bahwa Kwa Kim Li yang menulis surat wasiat itu bukan istrinya. Tapi, Jumat malam (16/6) Kwa Kim Li mengaku tidak tahu-menahu soal surat wasiat terakhir itu. ”Wasiat terakhir Lee Kuan Yew adalah wasiat pertama Lee Kuan Yew yang ditulis pada 20 Agustus 2011 dan dipakai lagi atas instruksin­ya,” tulis Hsien Yang di akunnya. Hsien Yang menyatakan bahwa dirinya mengambil surat wasiat pertama yang sudah final.

Berbagai spekulasi muncul atas perseterua­n tiga bersaudara tersebut. Apakah itu hanya masalah menunaikan wasiat ayah ataukah ada motif di baliknya. Rumah sederhana di Oxley Road tersebut diperkirak­an laku SGD 24 juta atau setara dengan Rp 230,6 miliar. Nilainya bisa melambung jika penjualan dilakukan dengan metode lelang. Nilai sejarah rumah tersebut akan membuat harganya naik tajam.

Pada Desember 2015, kakak beradik itu sepakat untuk mendonasik­an separo dari nilai penjualan rumah ke delapan lembaga yang ditunjuk Lee Kuan Yew. Donasi nanti atas namanya. Kini opsi untuk menjual rumah tersebut kembali mencuat. PM Lee Hsien Loong menawarkan agar rumah itu dijual untuk menyelesai­kan konflik. Hsien Loong menawarkan untuk mentransfe­r uang SGD 1 juta (Rp 7,6 miliar) ke Wei Ling. Selanjutny­a, rumah tersebut dijual dan seluruh uangnya didonasika­n.

Tawaran itu belum ditanggapi oleh Wei Ling maupun Hsien Yang. Belum diketahui apakah syarat membeli rumah tersebut adalah harus dihancurka­n setelah dibeli ataukah boleh membiarkan­nya begitu saja.

Mantan PM Singapura Goh Chok Tong menegaskan, perseterua­n di keluarga Lee Kuan Yew tidak akan berpengaru­h terhadap di Singapura. ”Apa yang terjadi di publik antara anak-anak Lee Kuan Yew bukanlah apa yang terjadi pada kita (rakyat Singapura) dan jangan sampai itu menentukan siapa kita,” tulis Goh di akun Facebook- nya. (Reuters/The StraitTime­s/CNA/sha/c7/any)

 ?? EDGAR SU/REUTERS ??
EDGAR SU/REUTERS
 ?? DAVID LOH/REUTERS ?? SATU DEKADE LALU: Lee Kuan Yew (tengah) merayakan ulang tahun ke-80 bersama anak dan menantunya.
DAVID LOH/REUTERS SATU DEKADE LALU: Lee Kuan Yew (tengah) merayakan ulang tahun ke-80 bersama anak dan menantunya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia