Jawa Pos

Rumah Tua dengan Perawatan Tinggi

-

RUMAH yang berdiri di Oxley Road dan menjadi episentrum pertengkar­an tiga anak Lee Kuan Yew bukanlah rumah yang tergolong mewah. Bahkan, rumah bersejarah yang menjadi saksi berdirinya negara Singapura itu bisa disebut sederhana.

Bangunan dua lantai tersebut berdiri di tanah seluas 1.120,5 meter persegi dan memiliki 8 kamar. Terdiri atas lima kamar utama dan tiga kamar untuk para pembantu di bagian belakang. Rumah itu dibangun pada abad ke-19. Usianya sudah lebih dari seabad. Lee Kuan Yew menempati rumah tersebut pada 1945. Kwa Geok Choo ikut pindah ke rumah itu setelah menikah dengan Lee Kuan Yew pada 30 September 1950.

Bangunan tersebut sangat kuno. Tidak ada shower di kamar mandi, hanya bak kamar mandi biasa de- ngan gayung dari plastik. Shower baru dipasang setelah Lee Kuan Yew terkena stroke pada 2003. Rumah itu hampir tak pernah direnovasi. AC di rumah tersebut juga masih model lama yang berbentuk kotak persegi. Beberapa lantainya sudah cuil.

”Ini adalah rumah yang sangat sederhana. Furniturny­a mungkin hampir tak pernah diganti. Beberapa foto sudah tampak kuning,” ujar Profesor Koo Tsai Kee yang pernah berkunjung ke rumah itu pada 2002. Dalam berbagai foto, memang tampak furnitur di rumah itu model lama. Beberapa barang ditata begitu saja meski tidak matching. Mayoritas perabot terbuat dari kayu.

Semasa hidup, Lee Kuan Yew pernah mengungkap­kan ingin merobohkan rumahnya karena biaya perawatan rumah tua itu sangat mahal. Rumah tersebut lembap karena fondasinya kurang. Jika ada tetangga yang membangun atau memaku rumah, tembok hunian tersebut bakal retakretak. The Independen­t pernah menulis bahwa ada lorong rahasia di rumah itu yang terhubung ke istana negara. Dengan begitu, Lee bisa dengan mudah pergipulan­g tanpa terkena macet. Jalan tersebut juga sangat aman.

Rumah itu menjadi tempat tinggal keluarga Lee selama puluhan tahun. Namun, Lee yakin bahwa anak-anaknya tidak bakal memiliki keinginan untuk tinggal di rumah tersebut. Mereka tidak akan merasa kehilangan jika rumah itu dihancurka­n. Sebab, mereka memiliki foto-foto untuk mengenang rumah tersebut. ( TheStraitT­imes/ TheIndepen­dent/sha/c11/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia