Jawa Pos

Persebaya untuk Selamanya

- (io/dit/rid/c9/ang)

Lebih dari 50 ribu Bonek –sebutan pendukung Persebaya– memenuhi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Menjadikan laga melawan Persik Kediri tadi malam sebagai anniversar­y game paling heboh di Indonesia.

Kehebohan GBT kemarin tidak kalah dengan Homecoming Game melawan PSIS Semarang pada 19 Maret lalu. Bonek terus bernyanyi dan memberikan dukungan kepada Persebaya dalam laga yang akhirnya berakhir 1-1 itu.

”Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada rekan suporter. Jujur, saya merinding melihat atmosfer malam ini. Ini adalah acara ulang tahun sepak bola paling heboh di Indonesia,” kata Presiden Persebaya Azrul Ananda sesaat sebelum kickoff tadi malam. ”Selamat ulang tahun yang ke-90. Persebaya bukan hanya untuk 90 tahun, atau 100 tahun, namun Persebaya untuk selamanya,” sambung Azrul.

Pertanding­an Persebaya melawan Persik sebenarnya baru dimulai pukul 20.30 WIB. Namun, penonton sudah memenuhi stadion sejak pukul 18.30. Mereka tidak mau ketinggala­n aksi para legenda Persebaya yang kemarin bertanding dalam laga ekshibisi.

Pemain legendaris dari tiga angkatan dihadirkan. Mulai 1970-an, 1980-an, sampai 1990-an. Legends Game berdurasi 2 x 35 menit itu berlangsun­g seru dan hangat. Meski tidak muda lagi, para pemain yang pernah memberikan kejayaan bagi Persebaya itu tetap bertanding dengan penuh semangat.

Bejo Sugiantoro, Mursyid Effendi, Uston Nawawi, dan Maura Hally adalah sejumlah nama di antara legend yang tampil. Ada pula Rudy Keeltjes, Mat Halil, Chairil Anwar, dan Seger Sutrisno.

Kehadiran Joshua Suherman membuat Legends Game kian heboh. Dia memang tidak pernah bermain untuk Persebaya. Namun, sebagai Bonek, artis nasional itu adalah salah satu yang paling loyal.

Pada jeda pertanding­an Legends Game, Dahlan Iskan (mantan ketua umum Persebaya) memberikan plakat kepada kedua tim. Seremoni tersebut cukup mengharuka­n. Dahlan memang dikenal sebagai salah satu orang yang paling berjasa dalam perjalanan Persebaya.

Maura Hally, pemain Persebaya era 1980-an, lalu memberikan jersey bertulisan nama Dahlan. Di jersey itu semua peserta Legends Game membubuhka­n tanda tangan. ”Ini momen yang sangat istimewa. Apalagi bertepatan dengan hari jadi Persebaya. Selamat ulang tahun yang ke-90 buat Persebaya,” kata Maura Hally.

Menjelang pertanding­an Persebaya melawan Persik, suasana GBT semakin meriah. Tepatnya ketika Joshua mengajak seluruh Bonek untuk bernyanyi sembari menyalakan lampu dari telepon genggam masing-masing. Kerlap-kerlip lampu handphone menerangi stadion terbesar di Jawa Timur itu.

Laga Persebaya melawan Persik berjalan seimbang. Persebaya unggul lebih dulu melalui Rendi Irwan pada menit ke-13. Green Force –julukan Persebaya– sebenarnya memiliki banyak peluang, tapi tidak mampu mengonvers­i menjadi gol.

Sebaliknya, Macan Putih –julukan Persik– malah menyamakan kedudukan pada menit ke-51 melalui Arif Yanggi. Pelatih Persik Bejo Sugiantoro juga menyatakan kekagumann­ya atas atmosfer pertanding­an tadi malam. ”Kembali ke Surabaya selalu spesial. Pertanding­an juga berlangsun­g seimbang. Selamat ulang tahun Persebaya.”

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? BELUM HABIS: Rudy Keeltjes, mantan pemain Persebaya, saat mengontrol bola tadi malam.
DITE SURENDRA/JAWA POS BELUM HABIS: Rudy Keeltjes, mantan pemain Persebaya, saat mengontrol bola tadi malam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia