Anggota Dewan dengan Suara Terbanyak
Liyah –sapaan akrab Temuliyah– kali terakhir berkomunikasi dengan suaminya pada Jumat pukul 20.00 WIB. Saat itu Purnomo berpamitan hendak memimpin rapat dengar pendapat ( hearing) untuk membahas pembangunan kampus PENS ITS.
Saat waktu sahur tiba, Purnomo belum pulang. Liyah pun mencari sang suami ke kantor DPRD Kota Mojokerto. Namun, di sana dia tidak mendapati sang suami. Berkali-kali menelepon, Liyah juga tidak mendapatkan jawaban dari Purnomo.
”Sampai pagi tadi (kemarin, Red), saya tahu kalau ada penangkapan KPK dari media online yang menyebut nama bapak (Purnomo, Red),” terangnya saat ditemui Jawa Pos Radar Mojokerto di rumahnya.
Liyah masih yakin suaminya tidak bersalah. Dia berharap musibah yang dihadapi keluarganya segera rampung.
Purnomo mulai menjabat ketua DPRD Kota Mojokerto pada 2015. Dia menggantikan Yunus Suprayitno. Karir politik Purnomo, me- nurut Liyah, naik turun. Dua kali pencalonannya (2004 dan 2009) sebagai legislator gagal. Ketika itu dia harus bekerja banting tulang untuk sekadar menghidupi keluarga.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Purnomo pun pernah menjadi sopir ekspedisi di pabrik roti di kawasan Sidoarjo. Nasibnya berubah pada Pileg 2014. Namanya masuk salah seorang anggota dewan yang memiliki suara terbanyak. Sebelum duduk sebagai anggota dewan, Purnomo menjabat ketua Fraksi PDIP. (ris/JPG/c10/ang)