Jawa Pos

Hindari Bawa Tas di Punggung

-

’’ST Petersburg banyak pencopet, di Moskow lebih aman.” Demikian pesan beberapa rekan yang sedang studi, alumnus, atau yang berkunjung ke St Petersburg. Menurut mereka, pencopet di St Petersburg lebih licin ketimbang kota lain di Rusia.

Jawa Pos kemarin (17/6) mendapati sendiri bagaimana pencopet di kawasan wisata tersebut beraksi. Dari gerak-geriknya, sebenarnya sudah terlihat mereka ingin berbuat jahat. Dalam 30 menit, mereka mondar-mandir menyeberan­gi kanal yang ada di dekat salah satu landmark St Petersburg, Gereja Savior on Blood.

Nah, dua pencopet itu sejak awal menentukan mangsa untuk dicopet. Mangsa yang diincar tentu saja bukan warga setempat. Turis Asia yang paling gampang ditandai, cukup dengan sekilas melihat wajahnya. Modus yang dipakai pun masih kuno. Satu orang mengajak ngobrol, meski yang diajak ngobrol tak paham.

Ketika sedang bingung itu, komplotan pencopet tersebut melakukan operasi dengan membuka tas korban, lalu mengambil uang dari dompet, dan mengembali­kannya ke posisi semula seperti saat sebelum dijambret.

Salah seorang pelajar Indonesia di St Petersburg Jeff Timothy mengaku tiga kali kecopetan selama kurang lebih tiga tahun masa studi. Pelajar asal Balikpapan itu pun memberikan beberapa tip dan trik kalau berjalan-jalan di St Petersburg.

’’Kalau membawa tas punggung, taruh di bagian dada, jangan di belakang. Kalau membawa handphone atau dompet, jangan letakkan di saku celana. Saku baju yang tertutup lebih bagus,” kata Jeff. Karena beberapa kali kecopetan, Jeff hafal wajah beberapa pencopet. Termasuk yang beroperasi di kawasan Gereja Savior on Blood kemarin. (dra/c17/tom)

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? HATI-HATI: Membawa tas di punggung atau disamping harus hati-hati karena bisa menjadi sasaran pencopet.
DIPTA WAHYU/JAWA POS HATI-HATI: Membawa tas di punggung atau disamping harus hati-hati karena bisa menjadi sasaran pencopet.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia