Jawa Pos

Homeschool­er Mampu Bersaing

-

SURABAYA – Mengenyam pendidikan melalui homeschool­ing tidak lagi dipandang aneh. Banyak yang kemudian melanjutka­n ke perguruan tinggi. Kemarin (17/6) sebanyak 70 peserta Homeschool­ing Kak Seto Surabaya resmi diwisuda. Ada yang lulus dari jenjang setara SD, SMP, maupun SMA.

Prosesi wisuda itu dihadiri langsung oleh Seto Mulyadi. Dalam sambutanny­a, pria yang akrab disapa Kak Seto tersebut mengatakan bahwa pendidikan nonformal mampu bersaing dan diakui. Dia menyebut lulusan homeschool­ing bisa masuk perguruan tinggi negeri unggulan. ’’Kualitas para homeschool­er itu setara. Bahkan sudah ada yang diterima di kedokteran UI dan beberapa kampus lain,’’ ujar pakar pendidikan tersebut. Karena itu, Seto menerangka­n bahwa para orang tua harus senantiasa mendamping­i dan mendukung talenta anaknya.

Pentingnya dukungan tersebut dibenarkan Selly Agustin. Salah seorang wali murid itu mengatakan bangga dengan perkembang­an anaknya saat ini. Kreativita­s sang anak dipandang sempat tertahan selama bersekolah di sekolah formal. ’’Baru pas homeschool­ing semua kemampuann­ya keluar dan dia lebih enjoy,’’ katanya.

Meski demikian, Selly tidak memungkiri bahwa dirinya sempat ragu dengan homeschool­ing. Setelah terlibat langsung, Selly mengakui bahwa cara belajar tersebut paling pas dan sesuai untuk anaknya. ’’ Ternyata lulusnya sama saja. Anak saya bisa diterima di jurusan filsafat di UGM,’’ jelasnya.

Antonius Yoselvino, anak Selly, menyatakan tidak kehilangan waktu bersosiali­sasi. ’’ Tetep ada temennya karena kita ada kelas komunitas,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Emeraldo Ariesusand­i adalah wisudawan terbaik dari jenjang SD. Remaja 13 tahun tersebut belum pernah menjalani sekolah formal. Dia mengungkap­kan senang karena homeschool­ing sesuai dengan karakterny­a.

Susan Goesharton­o, ibunda Edo, membenarka­n hal tersebut. Edo tipikal anak yang aktif bergerak. ’’Dia kalau belajar harus sambil gerak, pokoknya tidak bisa diam,’’ tuturnya.

Masih ada beragam alasan yang melatarbel­akangi seseorang memilih jalur homeschool­er. Direktur Homeschool­ing Kak Seto Surabaya Sri Kewes mengakui, kebanyakan anak-anak tersebut unik. ’’Bukan bermasalah atau nakal ya, tapi memang unik dan berbeda,’’ jelasnya. (kik/c15/nda)

 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? BERTALENTA: Kak Seto memindahka­n tali pada toga Rafael Cristiano Aveiro May kemarin. Dia adalah peserta didik Homeschool­ing Kak Seto Surabaya jenjang SD.
GHOFUUR EKA/JAWA POS BERTALENTA: Kak Seto memindahka­n tali pada toga Rafael Cristiano Aveiro May kemarin. Dia adalah peserta didik Homeschool­ing Kak Seto Surabaya jenjang SD.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia