Jawa Pos

Saatnya Rajut Kembali Kebinekaan

Sinta Nuriyah Gus Dur Sahur Bersama di Sidoarjo

-

SIDOARJO – Sejumlah gerakan lintas agama menggelar acara gebyar budaya dan sahur bersama Sabtu dini hari (17/6). Acara tersebut terasa istimewa karena dihadiri Sinta Nuriyah, istri almarhum Abdurrahma­n Wahid (Gus Dur).

Acara bertajuk Dengan Berpuasa Kita Genggam Erat Nilai Demokrasi dan Pluralisme itu berlangsun­g meriah di Klenteng Teng Swie Bio, Krian. Lebih dari 400 orang yang berasal dari berbagai suku dan agama mengikuti kegiatan tersebut. Mulai suku Ambon, Bugis, Sasak, Bali, Madura, Jawa, Sunda, Minang, hingga Batak. Malam itu semua berkumpul dengan menggunaka­n baju adat masing-masing. Warga Tionghoa menggunaka­n cheongsam panjang dan batik bermotif naga. Sementara itu, yang lain mengenakan pakaian muslim, kebaya, dan baju daerah lainnya. Hadir pula Bupati Sidoarjo Saiful Illah dan sejumlah perwakilan pemuka agama.

Sinta dan rombongan datang tepat pukul 03.00. Iring-iringan musik patrol yang memainkan lagu Ya Lal Wathon menyambut rombongan. ”Kita semua boleh hafal dengan isi Pancasila. Tapi, apakah isi dalam setiap sila itu kita implementa­sikan dalam kehidupan sehari-hari?” ujar Sinta saat membuka dialog kebangsaan. Para penonton sontak terdiam mendapatka­n pertanyaan tersebut. Mereka terlihat meresapi pertanyaan itu.

Istri presiden ke-4 tersebut melanjutka­n dialognya. Menurut dia, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sedang mengalami beragam guncangan. Ironisnya, guncangan itu tidak berasal dari luar negeri. Guncangan tersebut dilakukan orang-orang tidak bertanggun­g jawab yang mencoba mengubah NKRI berdasar konsep-konsep keyakinan yang mereka miliki. Salah satu contoh adalah kelompok yang tidak ingin menyanyika­n lagu Indonesia Raya.

Agar hal tersebut tidak meluas, wawasan kebangsaan perlu ditingkatk­an. Salah satu contoh kecilnya adalah menyanyika­n lagu Indonesia Raya ketika mengawali suatu kegiatan. Selain itu, wawasan kebinekaan perlu ditingkatk­an. Setiap pemuka agama dan kelompok masyarakat wajib mengetahui agama dan suku di samping kanan kirinya. Wajib mengetahui tetangga sekitar.

Bila antaragama dan suku atau kelompok saling mengenal, warga akan hidup rukun dan damai. ”Karena kita tinggal di Indonesia, semua yang tinggal di dalamnya adalah saudara kita,” ucap perempuan 69 tahun tersebut. Dia juga menjelaska­n bahwa puasa merupakan salah satu upaya mengendali­kan diri dan mengajarka­n kesabaran.

Sinta mengisahka­n, Ramadan merupakan salah satu waktu yang tepat untuk merajut persaudara­an. Selama 17 tahun terakhir, dia selalu membiasaka­n diri melakukan gebyar budaya dan sahur bersama di berbagai pelosok Indonesia. ”Kalau kebetulan sedang di kolong jembatan, saya buka dan sahur bersama pengemis. Kalau di terminal bersama sopir-sopir bus, kalau di pinggir jalan ya bersama tukang becak dan tukang parkir,” lanjutnya.

Sebelum singgah di Sidoarjo, Sinta bersama rombongan sempat berbuka puasa bersama di Pantai Karang Bolong, Kebumen, Jawa Tengah. Di sana mereka berbuka puasa bersama para nelayan. Sehari setelahnya, mereka mengunjung­i Surabaya. Sinta melakukan kegiatan serupa dan menyantuni kaum duafa di kawasan Tambak Bayan, Surabaya.

Setelah melaksanak­an kegiatan di Sidoarjo, rencananya ada sejumlah daerah lain di kawasan timur Pulau Jawa yang dikunjungi. ”Acara silaturahi­m ini sekaligus menyebarka­n wawasan kebinekaan,” katanya.

Pembina Klenteng Teng Swie Bio Gatot Seger Santoso merasa bahagia mendapatka­n kesempatan langka malam itu. Sudah lama pihaknya menunggu kesempatan tersebut. ”Ibu Sinta sebagai ibu negara dan keluarga punya tempat khusus di hati kami,” katanya.

Dia menjelaska­n, baru kali ini Sinta dan keluarga singgah. Setelah kegiatan tersebut ,dia berharap ada lebih banyak lagi tokoh-tokoh pluralisme yang datang ke tempat- tempat ibadah untuk menggaungk­an kebinekaan. Hal itu penting. Sebab, saat ini banyak per’masalahan internal bangsa. ”Kedatangan orang- orang seperi Ibu Sinta bisa memberikan motivasi dan mempererat ikatan satu sama lain,” ucap pria 68 tahun tersebut. (jos/c25/oni)

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ??
HANUNG HAMBARA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia