Jawa Pos

Polisi Kawal Kendaraan di Tol Darurat

Kecepatan di Atas 40 Km/Jam, Tiga Mobil Alami Kecelakaan

-

JAKARTA – Arahan pemerintah kepada para pemudik agar tidak memacu kendaraan lebih dari 40 km/jam di ruas jalan tol fungsional ternyata tidak ditaati beberapa pengendara. Akibatnya, sejumlah kecelakaan terjadi pada H-3 Lebaran kemarin

Setidaknya ada tiga kecelakaan di ruas jalan tol fungsional kemarin.

Honda Freed dengan nomor polisi B 1335 SFW terjun ke sungai di Sewaka, Kabupaten Pemalang. Kemudian, Mitsubishi Outlander terperosok di Petanjunga­n, Pemalang. Malamnya, Toyota Rush B 1745 KRS ditemukan terbalik di kawasan Warungsae, Batang. Dua orang terluka dalam tiga kejadian itu.

”Kalau ngebut, kami yakin pasti terguling,” kata Menhub Budi Karya Sumadi tentang risiko bila pengendara mengebut lebih dari 40 km per jam saat menjajal ruas jalan tol tersebut dari Pemalang menuju Brebes.

Sejak awal, kondisi ruas jalan tol fungsional sebenarnya sudah disosialis­asikan. Markah dan rambu-rambu belum ada. Permukaan jalan pun masih berupa cor sementara. Penerangan juga tidak ada. Karena itu, kecepatan maksimal ditentukan 40 km per jam.

Ternyata, imbauan tersebut tidak dipenuhi. Masih saja ada pengendara yang tergoda untuk mengebut. Tak pelak, kecelakaan pun terjadi.

Atas kondisi seperti itu, Kemenhub mengubah predikat jalan tol fungsional menjadi jalan tol darurat. Perubahan status itu ber- dampak pada pembatasan jam operasi jalan tol. Jalur itu hanya boleh dilalui pukul 06.00–18.00. Kepolisian juga diminta lebih ketat melakukan pengawasan.

Meski demikian, Menhub Budi Karya tetap mengapresi­asi pengoperas­ian ruas jalan tol tersebut. Dalam kondisi infrastruk­tur yang belum selesai dibangun, jalan tol itu sudah dioperasik­an dan terbukti cukup membantu untuk menambah alternatif. ”Jadi, jangan dianggap ini memaksakan, tapi justru menjadi effort pemerintah,” tuturnya.

Kakorlanta­s Irjen Royke Lumowa menyatakan setuju dengan penggantia­n status tersebut. Namun, dia meminta jalan tol fungsional atau jalur darurat itu bisa tetap dibuka pada malam jika kemacetan telah terjadi dan membutuhka­n jalur tambahan.

Untuk meminimalk­an risiko kecelakaan, pemudik yang dialihkan ke jalur tol fungsional atau jalur darurat dipandu mobil patroli kepolisian. Pihaknya sudah menyediaka­n sejumlah mobil patroli untuk memandu pemudik melintasi jalur. ” Tujuannya, kecepatan bisa ditahan tidak lebih dari 40 kilometer per jam,” katanya.

Selain masalah di jalan tol darurat Brebes–Grinsing, polisi turut menyoroti rest area di jalur-jalur yang dilalui pemudik. Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaska­n, sejak awal pekan lalu lonjakan pemudik sudah terasa. Hal itu berlanjut sampai kemarin.

Semakin mendekati puncak arus mudik hari ini (22/6), kendaraan yang melintas dari Jakarta ke berbagai wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur semakin padat. ”Dari Jakarta ke arah timur mulai meningkat,” katanya.

Berdasar laporan yang dia terima, arus lalu lintas (lalin) tersendat menjelang jam buka puasa. Hal serupa terjadi ketika jam sahur tiba. Penyebabny­a tidak lain adalah banyaknya pemudik yang berebut masuk rest area. ”Sehingga rest area penuh,” jelasnya.

Lantaran kapasitas setiap rest area terbatas, tidak jarang kendaraan mengular. Alhasil, arus lalin di jalur tol pun terganggu. Karena itu, Polri mengimbau agar pemudik tidak memaksakan diri masuk rest area ketika jam buka atau sahur.

Setyo menyaranka­n kepada pemudik untuk membawa bekal yang bisa disantap di dalam kendaraan. Khususnya bagi pemudik yang bertolak kemarin dan hari ini. Dengan begitu, mereka tidak perlu memaksakan diri masuk rest area yang sudah penuh.

”Bisa melanjutka­n perjalanan sambil mencari tempat untuk buka puasa atau sahur,” katanya. Meski sepele, kata dia, hal itu efektif mengurangi titik sendat di jalur mudik.

Selain imbauan tentang bekal buka puasa dan sahur, Setyo mengingatk­an kembali agar pemudik tidak membawa barang berlebihan. Imbauan itu disampaika­n ulang lantaran dari peninjauan Kapolri Jenderal Tito Karnavian Rabu (21/6) masih ditemukan pemudik yang nekat membawa barang berlebih. ”Kalau sampai jatuh, terlindas, atau kendaraan yang belakang menghindar, bisa menimbulka­n kecelakaan lalin,” terangnya.

Terkait dengan kecelakaan, Setyo mengakui bahwa terjadi sejumlah kecelakaan sejak Senin lalu sampai kemarin. Namun, tidak sampai ada korban yang meninggal. ”Hanya kecelakaan material,” tuturnya.

Dia pun mengklaim, kecelakaan yang terjadi pada H-7 sampai H-4 Lebaran tahun ini lebih sedikit jika dibandingk­an dengan periode serupa tahun lalu. Namun, Polri tetap meminta agar pemudik ekstrahati-hati sehingga potensi kecelakaan berkurang.

Tidak hanya di Jawa, hal itu juga berlaku untuk pemudik di wilayah lain. Misalnya, Sumatera. Dari laporan terakhir, kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak sangat padat. ”Jalur lintas Suma- tera yang padat itu dari Merak ke Bakauheni,” ucap Setyo.

Selebihnya, arus lalin di jalur lintas Sumatera relatif lancar. Dari pantauan Polri, arus lalin di jalur penting sangat kondusif. Termasuk jalur di wilayah perkotaan seperti Medan, Sumatera Utara.

Sementara itu, Arus mudik kendaraan roda empat semakin padat tadi malam. Sejak pukul 20.00 WIB, kepadatan terlihat di ruas tol dalam Kota Jakarta yang menuju arah Cawang. Meski tidak macet, ribuan kendaraan yang hendak keluar dari Jakarta harus berjalan merambat.

Menurut petugas jaga posko operator tol Jasa Marga Reynaldo yang dihubungi tadi malam pukul 23.15 WIB, kepadatan juga terjadi di ruas Jakarta–Cikampek. ”Tidak macet, tapi padat, kendaraan berjalan di bawah 30 km/jam,” ujarnya tadi malam.

Bahkan, untuk mengurai kepadatan, petugas dari Korlantas Polri dan Jasa Marga pada pukul 22.00 sempat mengalihka­n sebagian kendaraan yang hendak melintas melalui pintu tol Jati Asih Bekasi ke jalan alternatif Kalimalang.

Menurut Reynaldo, kepadatan terjadi mulai dari gerbang tol Cawang hingga Cikunir. Baru lengang di Kilometer 19 Cikunir. Lalu lintas kembali padat di ruas Cibitung hingga gerbang tol Cikarang Utama.

Kepadatan terjadi terutama di beberapa ruas menjelang gerbang tol. Misalnya, di gardu tol Cikarang Utama dan Karawang. Selain itu, kepadatan meningkat di beberapa ruas tol Jakarta–Cikampek menjelang beberapa rest area karena banyaknya kendaraan yang antre masuk ke rest area.

Sementara itu, ruas tol yang mengarah ke Jakarta terpantau lancar karena volume kendaraan yang menuju ibu kota tidak terlalu banyak. Data Jasa Marga menunjukka­n, hingga tadi malam pukul 23.00, ruas Cikampek–Dawuan– Cikarang–Cikunir–Cawang lancar. (byu/tau/syn/c5/c10/ang)

 ?? ARIEFBUDIM­AN/JAWA POS RADAR SOLO ?? PELAYANAN LEBIH: Polwan dari Polres Karanganya­r membagikan air minum dan makanan kecil kepada pemudik yang melintasi tol Solo-Kertosono kemarin.
ARIEFBUDIM­AN/JAWA POS RADAR SOLO PELAYANAN LEBIH: Polwan dari Polres Karanganya­r membagikan air minum dan makanan kecil kepada pemudik yang melintasi tol Solo-Kertosono kemarin.
 ??  ??
 ?? RIZKY PANCHANOV/RADAR LAMPUNG ?? PERKASA: Seorang porter melayani jasa angkut tas pemudik di Pelabuhan Bakauheni kemarin.
RIZKY PANCHANOV/RADAR LAMPUNG PERKASA: Seorang porter melayani jasa angkut tas pemudik di Pelabuhan Bakauheni kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia