Jawa Pos

Hancurkan ”Menara Pisa” Iraq, ISIS Dianggap Kalah

-

MOSUL – Bertahun-tahun dari sekarang, generasi penerus di Mosul barangkali akan bertanya: merujuk kepada apakah Al Habda? Mengapa begitu banyak toko, restoran, dan perusahaan di kota mereka yang memakai nama tersebut?

Itu bisa terjadi karena pada Rabu malam lalu (21/6) waktu Mosul, Al Habda telah lenyap. Nama menara miring di Masjid Al Nuri itu hancur diledakkan oleh kelompok Negara Islam di Iraq dan Syria (ISIS).

”Ketika saya melihat keluar jendela dan menara itu tak ada lagi, saya merasa sebagian diri saya telah mati,” ujar Ahmed Saied, salah seorang guru di Mosul, sebuah kota tua di utara Iraq.

Di tempat ibadah berusia 850 tahun itulah, saat pidato salat Jumat tiga tahun lalu, Abu Bakar Al Bagdadi mendeklara­sikan secara resmi berdirinya ISIS

Selama delapan bulan ini, pasukan Iraq berusaha merebut masjid yang menjadi simbol terbentukn­ya militan ISIS tersebut.

”Meledakkan Menara Al Hadba dan Masjid Al Nuri itu berarti pengakuan resmi atas kekalahan (ISIS),” ujar Perdana Menteri Iraq Haider Al Abadi.

Meski begitu, pemerintah Iraq, sebagaiman­a juga warga Mosul, tetap saja berang. Sebab, masjid itu merupakan salah satu bangunan bersejarah yang dibangun untuk menghormat­i bangsawan Nuruddin Al Zanki.

Dia adalah salah seorang tokoh yang memerangi tentara Perang Salib. Masjid itu selesai dibangun pada 1172, sesaat sebelum kematianny­a. Dua abad kemudian, musafir Ibnu Battuta mengunjung­i bangunan tersebut. Saat itu, menaranya sudah miring seperti orang yang sedang membungkuk. Dari sanalah nama Al Habda berasal yang artinya membungkuk.

Menara itu begitu terkenal dan dijuluki sebagai Menara Pisa-nya Iraq. Target pemerintah Iraq sebelumnya adalah berhasil merebut kembali menara tersebut dari tangan ISIS sebelum Idul Fitri.

Posisi ISIS di Mosul memang kian terdesak. Militer Iraq yang dibantu pasukan koalisi AS terus merangsek dan mengepung dari berbagai arah.

ISIS pun, seperti klaim Iraq, akhirnya memilih meledakkan masjid tersebut hingga rata dengan tanah daripada melihat bendera ISIS diturunkan dari atas Menara Al Habda.

Komandan Pasukan Antiterori­sme Iraq Letjen Abdul Ghani Al Assadi mengungkap­kan, ISIS memang sudah sering menghancur­kan bangunan-bangunan bersejarah di tempat yang mereka kuasai. Namun, tetap saja runtuhnya Masjid Al Nuri itu membuat mereka shock.

Menurut dia, kelompok militan sadis itu memang sudah menyiapkan diri untuk meledakkan Masjid Al Nuri. Tapi, mereka menunggu sampai sejauh mana pasukan Iraq mampu mencapai masjid tersebut.

Pada saat kejadian, pasukan elite Iraq yang tergabung dalam unit Counter Terrorism Service (CTS) yang dipimpin Assadi sudah berada 50 meter dari masjid itu. ”Kami tak hanya akan mengusir mereka, tapi juga membunuh mereka,” kata Al Assadi.

ISIS tidak mau disalahkan. Melalui website mereka, Amaq, ISIS balik menuding bahwa pasukan koalisi pimpinan AS lah yang salah menjatuhka­n bom di masjid itu. Tudingan tersebut langsung dibantah oleh militer AS.

”Kami tidak menyerang daerah itu,” ujar Juru Bicara Pasukan Koalisi AS Kolonel John Dorrian.

ISIS memang sudah terusir dari Mosul. Tapi, mereka masih menguasai wilayah di barat dan selatan Kota Mosul.

Bagdadi yang sebelumnya ditengarai tewas dalam serangan udara sepertinya masih hidup dan meninggalk­an pertempura­n di Mosul jauh hari sebelumnya. Dia ditengarai bersembuny­i di perbatasan antara Iraq dan Syria. (Reuters/AFP/sha/c6/ttg)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia