Tidak Redupkan Talenta Lokal
BERGABUNGNYA marquee player tidak meredupkan talenta-talenta lokal. Memang, ada beberapa marquee player yang dominan seperti Peter Odemwingie, Momo Sissoko, dan Wiljan Pluim. Tapi, tetap ada saja pemain lokal yang bisa bersaing dalam performa.
Kalau memperhatikan daftar top scorer di Liga 1, terselip nama striker Borneo FC Lerby Eliandry. Penyerang 26 tahun itu mencetak tujuh gol, sama banyak dengan striker PSM Makassar asal Brasil, Reinaldo Elias, dan hanya kalah banyak dengan Odemwingie (sembilan gol).
Performa Lerby memang menuai banyak pujian. Dalam sebelas laga yang dilakoni Borneo, Lerby hanya sekali absen kontra Persib Bandung (20/5). Selama bermain 715 menit, dia sudah melakukan 35 tembakan dengan 21 di antaranya mengarah ke gawang.
Pelatih Borneo FC Dragan Djukanovic sangat senang dengan penampilan ujung tombak timnya tersebut. Bahkan, pelatih asal Montenegro itu optimistis Lerby mampu bersaing untuk memperebutkan status pencetak gol terbanyak. ”Lerby dalam momen bagus. Naluri golnya sangat tinggi dan selalu merepotkan lawan,” ujar Djukanovic.
Urusan mencetak gol, Dragan sangat mafhum. Saat masih bermain, pelatih Montenegro tersebut berposisi striker. Dia menorehkan musim terbaiknya kala membela klub Yunani OFI Crete dengan mencetak 24 gol dalam 65 laga selama tiga tahun. Itu lebih memudahkannya berbagi ilmu dengan Lerby.
”Saya selalu arahkan, bagaimana memanfaatkan peluang di area kotak penalti, bagaimana mengambil posisi yang baik. Itu semua berhasil diterapkan Lerby,” imbuh pelatih 47 tahun itu.
Sejauh ini, instruksi yang diberikan sang pelatih terbukti ampuh. Namun, lanjut Dragan, semua pasti bisa diwujudkan dengan kerja keras. Dia berharap Lerby terus menjaga performa agar mampu bersaing di daftar pencetak gol. ”Kompetisi masih panjang. Masih bisa tambah banyak gol,” katanya.
Ada pula nama Vendry Ronaldo Mofu dari Semen Padang. Empat gol dan dua assist sudah ditorehkannya. Sangat hebat, mengingat di timnya juga ada Marcel Sacramento sebagai mesin gol dua musim terakhir serta
marquee player Didier Zokora yang belum nyetel bersama tim.
Pelatih Semen Padang Nilmaizar menuturkan, Vendry memang menonjol musim ini. Latihan keras yang dijalani menjelang kompetisi menempanya jadi pemain berkelas. ” Pergerakan dengan bola atau tanpa bola juga bagus. Dinamis dan tajam menusuk pertahanan lawan,” ucapnya.
Di sisi lain, kepiawaian pemain 27 tahun tersebut dalam membaca permainan cukup membantunya mencetak gol. Terbukti, empat gol yang sudah disarangkan berasal dari kemampuannya itu. ”Kemunculannya sering membahayakan lawan dan sulit diantisipasi. Jadi, jangan heran kalau dia mencetak banyak gol,” kata Nil. ( rid/dit/rpd/io/c18/ham)