Jawa Pos

Berikan Bangku Kosong ke Warga

Penerimaan setelah Libur Lebaran

-

SIDOARJO – Perpanjang­an daftar ulang penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMPN tahap kedua berakhir kemarin (22/6). Namun, masih lumayan banyak calon murid baru yang tidak daftar ulang. Berdasar catatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo, ada 5–10 persen dari 1.009 siswa pada tahap kedua.

Sekretaris Dikbud Sidoarjo Tirto Adi menyatakan, pihaknya masih menunggu laporan seluruh SMPN. Hingga kemarin pukul 15.00, baru 32 SMPN di antara total 42 SMPN yang menyerahka­n laporan. ”Kami belum selesai merekapitu­lasi data seluruh SMPN. Sebab, data belum 100 persen terkumpul,” katanya.

Berdasar data sementara, ada beberapa sekolah yang masih memiliki bangku kosong. Rata-rata, siswa tersebut diterima di sekolah lain. Dikbud menargetka­n pelaporan tuntas hingga 3 Juli. ”Kebetulan besok (hari ini, Red) mulai cuti Lebaran. Jadi, kami beri toleransi kepada sekolah sampai masuk kerja,” ujarnya.

Berdasar perkiraan sementara, jumlah peserta yang tidak daftar ulang di bawah seratus anak. Bangku atau kursi kosong itu menjadi hak warga setempat yang satu desa/ kelurahan dengan sekolah masing-masing. Proses PPDB tahap 3 nanti tidak mengutamak­an aspek akademis, tetapi menjalanka­n misi sosial. ”Tidak ada tes. Tidak dilihat nilainya juga. Tapi, diberikan kepada warga setempat. Diserahkan sekolah dan desa,” jelasnya.

Salah satu syarat calon peserta didik baru yang akan mengisi bangku kosong adalah memiliki kartu keluarga (KK) sesuai alamat sekolah. Jika ada siswa yang tinggal di desa tersebut, tetapi tidak memiliki KK di wilayah setempat, siswa bersangkut­an tidak berhak mengisi kursi kosong. ”Syaratnya harus punya KK. Bukan surat keterangan tinggal di desa tersebut,” paparnya. Tirto menjelaska­n, penerimaan siswa melalui jalur mitra warga tersebut hanya berlaku bagi sekolah yang memang memiliki kursi kosong lantaran ada siswa yang tidak daftar ulang pada tahap kedua. ”Kalau sekolah sudah 100 persen daftar ulang, jalur mitra warga ini tidak berlaku,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 5 Sidoarjo Achmad Lutfi menyampaik­an bahwa di antara total 12 calon peserta didik baru yang diterima melalui pengumuman tahap kedua, hanya sembilan anak yang melakukan daftar ulang. Tiga siswa dinyatakan mundur karena tidak daftar ulang. ”Jadi, kami masih memiliki tiga kursi kosong,” tuturnya.

Lutfi mengakui, kekosongan kursi tersebut telah dilaporkan ke dikbud. Kini pihaknya tinggal mengatur pengisian kursi kosong itu setelah libur Lebaran. ”Sekolah kami kan berada di tengah kota. Koordinasi­nya dengan kelurahan. Kami juga akan melihat apakah sekolah kami dibangun atas peran warga sekitar. Sebab, sekolah kami berada di lingkungan kota, bukan desa,” terangnya.

Meski begitu, pengisian kursi kosong tetap akan mempertimb­angkan warga setempat. Siswa yang mengajukan diri ke sekolah tinggal membawa KK. Namun, ketika pendaftar lebih dari jumlah kursi kosong, sekolah bakal mempertimb­angkan nilai akhir (NA) tertinggi. ”Kalau ada lebih dari tiga yang masuk, kami akan seleksi dari NA. Kalau hanya tiga, ya sudah, tanpa seleksi,” imbuhnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia