Saat Wisata, Balita Diserang Siamang
Jempol Kanan Nyaris Putus
BLITAR – Liburan Lebaran Eka Agustinawati, warga Desa Bendowulung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, bersama keluarga kecilnya di Taman Rekreasi Kebonrojo berujung petaka kemarin (1/7). Aisha Fatiya Azzahra, balita buah hati Eka Agustinawati, dicengkeram siamang, satwa sejenis monyet salah satu hewan koleksi Taman Kebonrojo.
Akibat serangan Siamang itu, jempol kanan balita 21 bulan tersebut nyaris putus. Balita yang mengalami luka serius itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan intensif.
Insiden tersebut sempat membuat pengunjung lain kaget serta berusaha tak mendekati kandang satwa yang bernama latin Symphalangus syndactylus itu. Pasca kejadian tersebut, area sekitar kandang siamang itu langsung dipasangi police line.
Tujuannya, menghindari para pengunjung yang ingin melihat lebih dekat ke kandang agar tak terjadi insiden serupa. Meski begitu, para pengunjung tetap santai menikmati panorama kebun sekaligus satwa dan fauna di taman yang terletak di Jalan Diponegoro Blitar itu.
Berdasar informasi yang diterima koran ini, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 11.00. Saat itu Eka berkunjung ke Taman Kebonrojo bersama suami dan keluarganya. Seperti pengunjung lainnya, dia melihatlihat berbagai jenis satwa di dalam kandang.
’’Iya, lagi liburan tadi (kemarin, Red),’’ ujar salah seorang anggota keluarga yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui koran ini di Rumah Sakit Katolik (RSK) Budi Rahayu.
Saat dimintai keterangan, keluarga enggan memberikan informasi. Setelah kejadian, keluarga terlihat masih terkejut terhadap musibah yang menimpa Aisha. ’’Maaf, ini privasi dan musibah,’’ ujar perempuan berkulit putih tersebut.
Eko Mashuri –penjaga Taman Kebonrojo– mengungkapkan, pihaknya tak mengetahui kejadian itu secara pasti. Penjaga taman baru mengetahui setelah mendapatkan laporan dari keluarga korban.
’’Mereka datang kepada kami sekitar pukul 12.30. Kami langsung membawa ke Rumah Sakit Budi Rahayu,’’ terang Eko.
Menurut pengakuan orang tua korban kepadanya, saat itu balita perempuan mungil tersebut berjalan-jalan bersama ibunya. Mereka melihat koleksi sejumlah satwa di taman ruang terbuka hijau (RTH) itu.
’’Anak tersebut digandeng ibunya sambil jalan,’’ kata pria warga Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, itu.
Sesampai di kandang siamang, mereka berjalan mengelilinginya. Sambil berkeliling, sang ibu menggandeng tangan balita nahas tersebut di sampingnya.
Entah karena lalai dan lepas dari pengawasan orang tua, tibatiba tanpa sadar tangan kanan balita itu langsung diterkam siamang dari bawah. Siamang tersebut menggapai tangan Aisha dari dalam kandang.
Kondisi permukaan kandang bagian bawah itu memiliki lubang besar. Dengan begitu, tangan panjang siamang tersebut dapat meraih tangan balita itu dari dalam kandang.
Namun, nahas, tangan mungil Aisha langsung diterkam satwa endemis Malaysia, Thailand, dan Sumatera tersebut. Orang tua yang kaget melihat kejadian itu pun secara spontan berusaha menyelamatkan cengkeraman siamang tersebut.
Terjadi tarik-menarik antara siamang da n ibu balita. Karena cengkeraman siamang itu terlalu kuat, jempol Aisha nyaris terputus.
Akhirnya, selang beberapa menit, balita malang tersebut lepas dari cengkeraman hewan pemakan pisang itu. Namun, kondisi jari-jemarinya terluka parah, terutama jempol kanan. ’’Terdapat luka patah pada bagian sendi atas jempol tangan kanan. Hampir putus,’’ ujar Parti, perawat yang menangani Aisha.
Balita tersebut pun langsung menjalani tindakan medis lebih lanjut. Rencananya, pihak rumah sakit melakukan operasi. Namun, karena keterbatasan peralatan operasi, Aisha harus dirujuk ke rumah sakit lain. ’’Pihak keluarga meminta jempolnya dioperasi agar kembali. Tapi, karena alat kurang lengkap, pasien dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang,’’ jelasnya. (sub/ziz/c22/diq)