Jawa Pos

Ingin Jajal Es Cendol dan Kelapa Muda

-

Adalah sang ayah tiri Lolo Soetoro yang menjadi panutan Obama dalam bertoleran­si.

”Ayah tiri saya, dia muslim, tapi dia menghormat­i orang Hindu, Buddha, Kristen,” ungkap Obama dalam pidato yang disambut tepukan meriah para peserta Kongres Ke-4 Diaspora Indonesia.

Liburannya bersama keluarga, yang dimulai dari Bali, dilanjutka­n ke Jogjakarta, lalu Bogor dan diakhiri di Jakarta, juga membuat Obama menyadari betapa toleransi sudah mengakar dalam budaya Indonesia. ”Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha berdiri kukuh di tengah negara muslim. Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu dilindungi negara muslim,” katanya.

Demikian pula, wayang kulit dan kisah Ramayana hidup di Indonesia yang mayoritas warganya muslim. ”Gereja dan masjid yang (dibangun, Red) bersebelah­an,” ujar Obama yang tampil segar dalam balutan kemeja putih dan setelan jas abu-abu.

Karena itu, menurut presiden AS dua periode tersebut, tak sepatutnya terjadi diskrimina­si berdasar etnis dan agama. Juga perlakuan tidak adil terhadap kaum minoritas.

Obama pun meminta anakanak muda Indonesia dan dunia terus mempromosi­kan toleransi. Sebab, dengan toleransi, peperangan dan kehancuran di masyarakat bisa dihindari. ”Kita harus menghargai satu sama lain,” tuturnya.

Topik lain yang juga diangkat pria berdarah Kenya itu adalah korupsi. Menurut Obama, kalau pemerintah tidak korup, patuh pada hukum, adil, dan tidak membeda-bedakan dalam ekonomi berbasis masyarakat, semua kalangan bisa dirangkul. Termasuk perempuan, orang muda, hingga orang miskin untuk mengontrol semua kebijakan secara teratur.

”Ekonomi Argentina terpuruk beberapa tahun belakangan. Penyebabny­a adalah keteledora­n pemerintah dalam membuat kebijakan,” ungkapnya.

Mengulangi kutipan pidatonya di Universita­s Indonesia pada 2010, Obama kembali menegaskan, Indonesia (negeri tempatnya menghabisk­an sebagian masa kecil) adalah bagian dari dirinya. ”Saya sungguh merasa terhormat (bisa berada di sini, Red),” katanya yang kembali disambut tepukan hangat.

Obama masih ingat betul masamasa ketika bermain tanpa alas kaki di jalanan kampung Jakarta. Atau membersihk­an rumah setelah banjir. Hingga mencari ayam yang lari entah ke mana karena kebanjiran.

Berlibur ke Indonesia selama lebih dari sepekan, lanjut Obama, juga membuat dirinya selalu kenyang. ”Saya makan banyak sekali selama liburan ini. Setiap bertemu orang pasti ditawari makanan. Pak, sate. Pak, bakso. Pak, tempe. Pak, nasi goreng,” ujar Obama, lalu tertawa.

Tapi, itu tidak berarti Obama sudah puas. Masih ada dua hidangan lagi yang ingin dan harus dia coba. ”Es cendol dan es kelapa muda. Saya akan cari. Saya masih punya waktu sehari sebelum pulang,” ucapnya. (and/c9/ttg)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia