Jerman Dominan secara Head-to-Head
Terutama Cile. Arturo Vidal, gelandang andalan mereka, menyatakan bahwa kemenangan di Stadion Krestovsky, St Petersburg, dini hari nanti bakal kian mengesahkan status La Roja –julukan Cile– sebagai kekuatan elite dunia.
”Kami berhasil mempecundangi Argentina dua kali beruntun (di final Copa America, Red) dan juara Eropa Portugal (di semifinal Piala Konfederasi 2017). Kalau bisa memenangi (final melawan Jerman) ini, kami adalah tim terbaik dunia,” ucap Vidal seperti dilansir Goal kemarin (1/7).
Kedua tim sama-sama tak terkalahkan sejak fase grup. Saat bertemu di babak awal, Cile dan Jerman bermain imbang 1-1. Vidal yang bermain di Bayern Muenchen bakal menjadi jembatan permainan La Roja. Berada di antara Gary Medel yang mengomando lini belakang dan Alexis Sanchez yang memimpin serangan kolektor dua trofi Copa America tersebut.
”Kami percaya diri menatap laga besok (dini hari nanti),” ucap Juan Antonio Pizzi, pelatih Cile, seperti dikutip dari Ahora Noticias. ”Namun, kami harus tetap respek kepada lawan,” lanjut entrenador 49 tahun itu.
Yang membuat Pizzi percaya diri adalah konsistensi permainan La Roja. Sejak dia tangani pada 29 Januari tahun lalu, Claudio Bravo dkk dua kali menembus final. Final pertama, Copa America Centenario 2016, berhasil dimenangi dengan menundukkan Argentina.
La Roja juga tidak hanya kuat dalam waktu normal. Tapi mampu pula membuktikan bahwa mereka berhasil keluar dari tekanan saat adu penalti. Kemenangan 3-0 di babak tos-tosan kontra Portugal pada semifinal Kamis lalu (29/6) menjadi bukti.
Kekuatan mental itu penting karena yang akan mereka hadapi adalah tim yang dikenal sebagai spesialis turnamen. Jerman belum pernah juara di Piala Konfederasi. Tapi, mereka sudah empat kali juara dunia dan tiga kali merajai Eropa. Bahkan, Der Panzer –julukan Jerman– bisa menembus final kali ini ”hanya” dengan skuad lapis kedua. Berisi anak-anak muda yang dipimpin kapten berusia 23 tahun Julian Draxler.
”Saya bisa melihat mereka bakal sukses di masa depan. Tidak hanya punya kemampuan, kolektivitas mereka juga berkembang,” kata Joachim Loew, pelatih Jerman.
Meski turun dengan skuad muda, secara statistik pertemuan, Jerman lebih dominan. Mereka mengemas tiga kemenangan atas Cile dan sekali imbang. (apu/c9/ttg)