Renungan di Depan Polisi Istimewa
SURABAYA – Jajaran kepolisian di Surabaya kemarin malam menggelar acara kontemplasi di area Monumen Polisi Istimewa untuk memperingati HUT Ke-71 Korps Bhayangkara. Kapolrestabes bersama seluruh jajaran dari semua satuan takzim memberikan penghormatan kepada para pendiri Polri.
Acara tersebut berlangsung tepat pukul 00.00. Polisi juga sempat menutup ruas jalan untuk pengamanan kegiatan, yakni Jalan Darmo bagian timur dan Jalan Polisi Istimewa
Setelah dua jam berlangsung, jalan pun dibuka lagi. Sekitar 30 polisi berseragam dan bersenjata lengkap terlibat dalam pengamanan acara tersebut.
Tengah malam itu polisi menyalakan 7.100 lilin sebagai simbol peringatan ulang tahun kepolisian. Lilin-lilin tersebut dibawa polisi dan istrinya. Setelah itu, mereka mendengarkan amanat dari pimpinan, yakni Kapolrestabes Surabaya Kombespol M. Iqbal. Kendati diikuti banyak orang, acara berlangsung khidmat. Temaram lilin juga membuat suasana tengah malam itu terasa hening.
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal menyatakan rasa harunya bisa memperingati hari jadi tersebut. Menurut dia, Surabaya merupakan kota bersejarah tempat berdirinya Pasukan Polisi Istimewa yang kini disebut Brigade Mobil pada era pertempuran 10 November 1945.
Iqbal juga menyatakan sikapnya terhadap teror penusukan anggota Brimob di Jakarta sekitar empat jam sebelum acara itu dimulai. Iqbal turut prihatin atas penusukan dua anggota Brimob di Jakarta kemarin malam (30/7).
Mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut menyatakan, seluruh jajaran kepolisian di Surabaya sedang meningkatkan kewaspadaan. ”Para polisi di Surabaya terkenal sebagai polisi pejuang, tak ada satu sudut pun di hati kami gentar menghadapi aksi teror semacam itu,” tegasnya.
Iqbal mengatakan, polisi akan terus berusaha melayani dan mengayomi masyarakat. ”Ada pola sistem keamanan rahasia yang kami berlakukan sejak sebulan lalu untuk pengamanan kota dan warga Surabaya,” imbuhnya.
Kemarin pagi polisi juga memperingati hari jadinya dengan mengadakan di Mapolrestabes Surabaya. Sekitar 15 polisi bersenjata lengkap bersiaga di pintu masuk bagian depan dan samping. Masyarakat Surabaya yang ingin menghadiri acara ulang tahun Korps Bhayangkara tersebut harus masuk melalui bingkai pintu yang berfungsi sebagai
Kemarin terasa sekali keguyuban hubungan polisi dan warganya. Bahkan, warga tak segan melihatlihat alat pengamanan milik kepolisian. Beberapa di antara mereka tampak asyik bermain dengan robot penjinak bahan peledak (jihandak) milik Korps Brimob. ”Om.. gantian aku yang main mobilnya,” ujar seorang anak sambil meminta remote control mobil jihandak.
Masyarakat yang hadir rata-rata langsung berswafoto dengan beberapa sarana dan prasarana yang dipamerkan. Misalnya, booth tim antibandit satreskrim, tim INAFIS (
sejumlah patwal dari satlantas, dan perlengkapan milik Gegana Brimob. ”Kami ingin masyarakat tahu bahwa polisi berada di tengah mereka dengan segenap hati melayani dan mengayomi,” tandas Iqbal. (mir/c25/git)