Jawa Pos

Puncak Jaya Panas Usai PSU

17 Rumah dan Honai Terbakar, 4 Warga Kena Panah

-

JAYAPURA – Setelah PSU (pemungutan suara ulang) pilkada Kabupaten Puncak Jaya, Papua, situasi kembali memanas kemarin (2/7). Tiga kelompok pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Puncak Jaya dilaporkan terlibat bentrok di Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme.

Dalam bentrok tersebut, empat warga dilaporkan terluka akibat terkena anak panah. Selain itu, 17 rumah dan honai serta 2 sepeda motor rusak dalam pertikaian tersebut.

Kabidhumas Polda Papua Kombespol AM Kamal yang dikonfirma­si membenarka­n adanya pertikaian antara dua pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya. Bentrokan tersebut bermula dari serangan yang diduga dilakukan massa pendukung pasangan nomor urut 1 yang melepaskan anak panah ke posko pasangan nomor urut 3. Bentrokan itu kemudian menyeret massa pendukung pasangan calon lainnya.

Kejadian tersebut, terang Kamal, mengakibat­kan aksi saling serang. Aparat keamanan dari Polres Puncak Jaya dan anggota Brimob BKO Polres Puncak Jaya turun ke lokasi bentrokan untuk mengamanka­n posko pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati.

”Selain itu, Kapolres Puncak Jaya bersama Dandim 1714/Puncak Jaya dan aparat Pemkab Puncak Jaya mengumpulk­an massa ketiga pendukung pasangan calon untuk mengklarif­ikasi. Masing-masing kubu diminta menghentik­an aksinya dan kembali ke posko masing-masing,” terangnya.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Hotman Hubarat, lanjut Kamal, mengimbau massa ketiga pasangan calon agar tidak membawa alat-alat tajam. Bentrokan tersebut sangat disesalkan.

Kamal menerangka­n, pilkada seharusnya berjalan aman dan damai, bukan saling bertikai satu dan lainnya. ”Jika sudah seperti ini, siapa yang akan bertanggun­g jawab,” tuturnya.

Untuk mencegah bentrokan susulan, pihak keamanan akan mengambil langkah tegas jika masih ada massa pendukung pasangan calon kepala daerah yang membawa alat tajam, apalagi bertikai. Kamal berharap masyarakat tidak terprovoka­si dengan oknum yang tidak bertanggun­g jawab.

”Ketua Klasis GIDI Mulia Pdt. Dainus Game juga telah mengimbau masyarakat yang bertikai agar tidak lagi melakukan aksi saling serang. Masyarakat diminta menunggu keputusan MK. Rencananya, Senin (hari ini) pihak Klasis mengumpulk­an massa yang terlibat bentrok di aula GIDI Klasis Mulia untuk melaksanak­an doa,” ujarnya.

Secara terpisah, Plh Sekda Puncak Jaya Akbar Fitrianto yang dihubungi Cenderawas­ih Pos ( Jawa Pos Group) menyatakan, aparat keamanan Polri dan TNI tetap bersiaga di lokasi kejadian untuk mencegah bentrokan susulan.

”Kami dari pemerintah daerah juga sedang berupaya keras untuk melakukan negosiasi dengan masyarakat agar bisa menahan diri,” jelasnya.

Dalam bentrokan tersebut, Akbar menyebutka­n 17 rumah dan honai milik warga terbakar. Selain itu, dua sepeda motor milik warga rusak.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia