Bom di Hari Pertama Kerja
DAMASKUS – Bom bunuh diri mengguncang Tahrir Square, Damaskus, Syria, kemarin pagi (2/7). Jumlah korban jiwa masih simpang siur. Pemerintah Syria menyebut korban tewas hanya tujuh orang. Namun, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengungkapkan bahwa korban meninggal mencapai 21 orang, sebagian besar warga sipil. Belasan orang lainnya juga mengalami luka-luka.
Sebenarnya ada tiga pelaku bom bunuh diri yang masing-masing membawa mobil. Petugas keamanan mendeteksi mereka saat mencoba memasuki Damaskus lewat jalan utama. Dua pelaku berhasil diringkus dan kendaraan mereka diledakkan di luar kota. Namun, seorang pelaku lainnya lolos dan masuk ke Tahrir Square. Pelaku terkepung, tapi dia bisa meledakkan diri. Di antara korban tewas, tujuh orang adalah pasukan keamanan.
’’Jumlah korban jiwa berhasil diminimalkan karena serangan ini telah digagalkan,’’ ujar Kepala Polisi Damaskus Mohamad Kheir Ismail saat diwawancarai stasiun televisi Al-Ikhbariya. Meski begitu, ini adalah serangan bom bunuh diri terbesar di Damaskus sejak Maret lalu. Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab. Namun, biasanya pelaku serangan bom bunuh diri adalah anggota kelompok militan Islamic State (IS) alias ISIS.
Ismail mengungkapkan, tujuan awal tiga pelaku bom bunuh diri itu adalah area yang tengah dipadati penduduk dan meledakkan diri di tengah-tengahnya. Kemarin merupakan hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri selama sepekan. Momen hari pertama masuk kerja itulah yang ingin dimanfaatkan pelaku. Jika bom meledak di tengah kota, bisa jadi korbannya ratusan orang. Sebab, daya ledak bom yang dibawa pelaku cukup besar.
Berdasar pantauan koresponden kantor berita AFP, selain kendaraan milik pelaku, beberapa mobil lain di sekitarnya rusak parah.
Damaskus kerap menjadi sasaran pelaku bom bunuh diri. Pada awal Maret, dua ledakan di Kota Tua, Damaskus, mengakibatkan 74 orang tewas.