NO RONALDO NO PROBLEMO
MOSKOW OSKOW – Bersama Cristiano Ronaldo, Portugal bermain seri 2-2 kontra Meksiko pada matchday pertama grup A Piala Konfederasi (18/6). Keunggulan 2-1 Portugal musnah setelah Hector Moreno mencetak gol pada menit pertama injury time (90+1’).
Situasi sebaliknya terjadi dalam pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Konfederasi kemarin (2/7). Meksiko yang unggul dulu lewat gol bunuh diri Luis Neto (54’) dipaksa melakoni babak tambahan waktu setelah Pepe mencetak gol pada menit ke-90+1. Seleccao das Quinas –julukan Portugal– akhirnya memenangi babak 2 x 15 menit ( after extra time atau AET) berkat penalti gelandang Adrien Silva pada menit ke-104.
Meski sama-sama berakhir seri di waktu normal, capaian Portugal atas Meksiko kemarin boleh dibilang lebih bagus dibandingkan saat fase grup. Bukan hanya memastikan finis ketiga, melainkan juga karena diraih tanpa Ronaldo. Kapten Portugal itu memang telah memastikan absen pascakalah oleh Cile di semifinal karena ingin menemui anak kembarnya yang lahir pada 8 Juni lalu.
Apalagi, dua menit setelah gol Adrien, Portugal bermain dengan sepuluh orang seiring kartu merah bek kanan Nelson Semedo. Setidaknya Pepe dkk kalah kuantitas selama enam menit sebelum striker Meksiko Raul Jimenez menyusul dikeluarkan wasit Fahad AlMirdasi (Arab Saudi).
Jika dirunut secara statistik, Seleccao das Quinas juga masih mampu memenangi 64,2 persen laga kompetitifnya dalam 13 tahun terakhir tanpa Ronaldo. ’’(Ada atau tidaknya Ronaldo), saya kira Portugal sukses menjalani tes penting dalam pertandingan ini,’’ kata treinador Portugal Fernando Santos sebagaimana dikutip O Jogo.
Kemenangan 2-1 atas Meksiko tanpa Ronaldo sebelumnya juga diraih Portugal di fase grup D Piala Dunia 2006. Di Euro 2016, Portugal juga mengakhiri final tanpa megabintang Real Madrid tersebut. Kala itu, Ronaldo hanya bermain dalam 25 menit pertama sebelum ditarik ke luar lapangan karena cedera. ’’Ini bukan pertandingan seperti yang kami inginkan. Kami merasa dapat menuntaskannya lebih awal. Kami dan Meksiko saya rasa sama-sama layak memenangi pertandingan ini,” beber Santos.
Berkaca dari sukses beruntun Portugal menyudahi laga dalam dua turnamen mayor terakhir tanpa Ronaldo, Piala Dunia 2018 memberi asa bagi Santos. Yakni, jika sewaktuwaktu CR7 –julukan Ronaldo– absen, pelatih 62 tahun itu tak perlu cemas lagi. Ada Andre Silva yang menjadi asa baru di lini serang Portugal.
Penyerang baru AC Milan itu memang gagal menuntaskan tugas sebagai algojo penalti pada menit ke-17 kemarin. Itu berarti, untuk kali keempat beruntun, Portugal gagal mencetak gol melalui tendangan 12 pas setelah kegagalan tiga algojonya dalam adu penalti kontra Cile. Meski begitu, secara keseluruhan, penampilan pemain 21 tahun itu tidak mengecewakan selama Piala Konfederasi. Setelah matchday pertama, Andre Silva selalu bermain starter dan membukukan satu gol.
Di sisi lain, sukses Portugal kemarin seolah melanjutkan tradisi negara Eropa yang tidak pernah gagal dalam laga perebutan peringkat ketiga di Piala Konfederasi dalam 14 tahun terakhir. Yakni, sejak Turki (2003), Jerman (2005), Spanyol (2009), dan Italia (2013).
Sebaliknya, kekalahan Meksiko makin lengkap dengan diusirnya pelatih Juan Carlos Osorio. ’’Kami akan kembali dengan lebih baik tahun depan (di Piala Dunia 2018),’’ koar kiper Meksiko Guillermo Ochoa.