Open House dan Tradisi Unik Riyoyo Kupat
GRESIK – Hari ketujuh bulan Syawal menghadirkan momen spesial. Sabtu dan Minggu malam (1–2/7) Bupati Sambari Halim dan Wabup Moh. Qosim membuka lebar-lebar pintu rumah dinas untuk masyarakat. Waktunya pas akhir libur Lebaran. ”Kami tidak ingin mengganggu pegawai, pejabat pemkab, maupun masyarakat yang sedang berlibur,” kata Sambari di sela-sela menerima tamunya pada Sabtu malam. Acara itu dimulai pukul 19.30.
Tamu-tamu bergantian datang. Mereka bersalaman, lalu menikmati jajanan suguhan. Sebenarnya, lanjut dia, sudah lama dirinya dan Qosim meniadakan tradisi open house. Dia khawatir para pegawai mementingkan datang ke rumah dinas. Akibatnya, liburan keluarga mereka terganggu.
Karena itu, tahun ini kegiatan tersebut diadakan sepekan setelah Lebaran atau pas hari raya ketupat ( riyoyo kupat). Tokoh-tokoh masyarakat, organisasi, komunitas, sampai warga biasa berdatangan. Mereka selesai liburan bersama keluarga.
Tradisi Lebaran ketupat juga dirayakan masyarakat di sejumlah wilayah di Gresik. Mereka punya tradisi yang khas. Misalnya, warga Kampung Kauman saling mengunjungi antartetangga. Hal itu dilakukan setelah mereka menyelesaikan puasa Syawal. Tradisi Lebaran ketupat juga terdapat di Desa Klangonan, Kebomas. Di sana, warga menggelar makan kupat dan lepet bersama di jalan desa.
Ada pula tradisi yang bernama Surak Iyo di Desa Randuagung. Dalam tradisi tersebut, anak-anak berkeliling mendatangi rumahrumah warga sambil membawa wadah. Setiap penghuni rumah akan memberikan oleh-oleh dalam berbagai bentuk.