Jawa Pos

Pedagang Masih Protes, Relokasi Terkendala

-

GRESIK – Siapa bilang merelokasi PKL mudah? Meski sudah membangun stan-stan jualan untuk tempat jualan baru bagi para PKL, Pemkab Gresik kini menghadapi masalah baru. Jumlah stan tidak cukup.

Kondisi itu terjadi di sentra baru eks Subtermina­l Randuagung. Pemkab sejatinya menargetka­n sentra anyar di sisi timur bundaran GKB itu beropeasi paling lambat akhir Juni. Namun, rencana tersebut gagal.

Mengapa? Proses pengisian ternyata diwarnai protes dari para pedagang. Sebab, jumlah stan baru terbangun 35 unit. Namun, jumlah PKL yang ingin segera menempatin­ya jauh lebih banyak. Mereka minta dipriorita­skan. Pedagang yang merasa sudah lama berjualan protes,’’ kata salah seorang PKL.

Kepala Diskoperin­dag-UKM Agus Budiono menyatakan sudah mengumpulk­an seluruh pedagang untuk menyelesai­kan masalah itu. Sejak awal, kata dia, sebenarnya disepakati bahwa stan anyar tersebut ditujukan untuk para pedagang di pujasera lama.

Sebab, mereka adalah pedagang yang terdaftar sehingga mendapat prioritas,’’ katanya.

Hingga kini, pencarian solusi soal pengisian stan-stan terus dilakukan. Sambil melengkapi sejumlah kebutuhan di pujasera yang kini belum ada. Kami berharap tak lama lagi sudah ada solusi,’’ tuturnya.

Yang jelas, lanjut Agus, diskoperin­dag akan tetap mencari solusi buat seluruh pedagang. Terutama yang belum kebagian. Tidak mudah menata PKL. Namun, kami tetap berusaha,’’ katanya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia