55 ABK Kantongi Rekomendasi
UPT Resource Center Yang Tentukan Sekolah Inklusi
GRESIK – UPT Resource Center telah melakukan empat observasi tahun ini. Hasilnya, mereka merekomendasi 55 anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar di sekolah inklusi tahun ini. Para ABK itu bisa menempati sekolah tertentu yang ditunjuk.
Kepala UPT Resource Center Innik Hikmatin menyatakan, rekomendasi tersebut diberikan untuk tingkat SD sampai SMA. Para orang tua berhak memilih sekolah yang akan dituju. Namun, keputusan diambil pihaknya. ”Kami sesuaikan dengan kondisi anaknya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum ABK bisa mendapat rekomendasi. Salah satunya, skor intelligence quotient (IQ) anak minimal 80. Jika kurang, anak minimal harus kooperatif.
Selama observasi, lanjut Innik, pihaknya melibatkan para pendamping di Resource Center. Para ABK diberi pembinaan melalui intervensi khusus. Perkembangan anak juga dinilai. Mulai aspek kognitif hingga perilaku. ”Yang paling penting, soal perilaku. Anak jangan sampai mengganggu teman yang lain,” katanya.
Sebagian besar ABK yang direkomendasi pernah ditangani di Resource Center. Mereka terdiri atas penyandang tunarungu, tunanetra, hingga autis. ”Meski tidak ditangani di sini (Resource Center, Red), rekomendasi tetap dari sini. Itu sudah diatur di Perbup 42/2013,” jelas Innik.
Clara Lianda, pendamping ABK di UPT Resource Center, menambahkan bahwa semua ABK harus diobservasi sebelum mendapatkan rekomendasi. Baik yang pernah ditangani mereka maupun di tempat lain. ”Memang lebih mudah (observasi, Red) ABK yang pernah ditangani. Kami punya riwayatnya,” katanya.
Selama observasi, para pendamping ABK di UPT Resource Center melakukan penilaian. Hal tersebut menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi ke sekolah tertentu. (adi/c24/dio)