Nggak Sekadar Menyadur Puisi
BAGI seorang musisi, nggak mudah menafsirkan bait demi bait puisi menjadi lantunan lagu. Beberapa hal penting perlu diperhatikan agar keselarasan makna yang terkandung dalam bait puisi nggak hilang. AriReda pun berbagi cara tentang mengemas puisi menjadi sebuah karya musik tanpa mengurangi keindahannya. ( nao/ c14/ dhs)
JAGA KEASLIAN PUISI
Belajarlah mencintai setiap syair dalam sebuah puisi. Dengan begitu, kamu nggak akan terpikir untuk mengubah setiap baitnya. Karena kecintaan terhadap puisi, AriReda tetap menjaga keaslian puisi di album terbarunya yang berjudul Suara dari Jauh dan album lainnya. ’’kami juga langsung meminta izin kepada pembuat aslinya. Misalnya, saat menggunakan puisi Goenawan Mohamad dan Sapardi Djoko Damono,’’ tegas Reda.
ETIKA MENYADUR PUISI
’’Hal utama yang kami lakukan lebih dulu adalah membaca baik-baik dan memahami artinya. Kadang puisi-puisi spesial yang kami suka susah dilagukan. Tapi, kadang kami gampang menemukan melodinya,’’ curhat Reda. Yap, jangan sampai mengubah makna puisi sebenarnya. Setiap pemilik puisi mempunyai identitas yang tecermin di setiap karya yang mereka buat.
MELODI BANTU KENALKAN PUISI
Melodi memegang peranan penting dalam musikalisasi puisi. Sebab, melodi berguna membantu siapa pun yang mendengarkannya untuk mengenal makna dari puisi yang dilagukan. ’’ Dengan menggunakan melodi, seorang musisi mampu mengantarkan puisi. Siapa pun yang mendengar bisa selalu mengingat yang dibawakan,’’ tutur Reda.
PERHATIKAN KONSONAN DIKSI
Dalam membuat nada yang dinamis, pemilihan puisi yang akan diubah harus memperhatikan ritmenya. Jadi, nada yang dihasilkan dapat bersahabat di telinga. Pemilihan ritme puisi juga harus sama dengan pola estetika musik yang bakal dibawakannya. ’’ Bila musikalisasi puisi menghasilkan lagu yang mudah dinyanyikan, itu baru bisa dikatakan bahwa upaya musikalisasi telah berhasil,’’ ujar Reda.