Hoax Warnai Penemuan Benda Mencurigakan
DEPOK – Berbagai berita hoax mewarnai penemuan dua tas mencurigakan di depan ITC Depok kemarin (3/7). Dari kabar tas berisi kue hingga kabar yang menyebutkan bahwa Tim Jaguar Polresta Depok berhasil mengamankan pemilik tas
Tetapi, kabar tersebut dibantah Kasubbaghumas Polresta Depok AKP Rahmaningtyas kemarin.
”Ada berita yang menyebutkan isi tas berupa kue, itu tidak benar. Setelah tim penjinak bom (gegana) berhasil membuka, diketahui isi tas berupa pakaian, handphone, charger, dan beberapa barang lainnya,” ujar dia di Mapolresta Depok kemarin.
Menurut Rahmaningtyas, polresta telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menyangkal kabar pemilik tas telah ditemukan Tim Jaguar Polresta Depok. ”Kalau kabar pemilik tas sudah ditemukan itu juga tidak benar. Saya juga telah ditelepon Pak Kabidhumas untuk diklarifikasi hal tersebut,” ucap dia.
Tyas –sapaan Rahmaningtyas– menyebutkan, pihaknya masih memeriksa beberapa saksi untuk mencocokkan kronologi kejadian. ”Saat ini semua telah ditangani Satreskrim Polresta Depok.”
Satreskrim Polresta Depok, imbuh Tyas, telah memeriksa beberapa perangkat elektronik yang ada di dalam tas. ”Di dalam tas ada HP, flash disk, dan beberapa nomor telepon. Itu semua sedang diselidiki tim IT kami,” ungkap Tyas.
Saat ditanya apakah pemilik tas sengaja meninggalkan tas, Tyas juga belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut. Sebab, pemeriksaan masih terus dilakukan polisi. Lebih lanjut Tyas meminta maaf kepada warga Depok yang terganggu oleh kejadian kemarin. Dia mengatakan, penutupan jalan merupakan prosedur yang harus dilakukan pihaknya.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengimbau masyarakat tidak latah tiap ada benda yang mencurigakan. Masyarakat, menurut dia, tak perlu langsung membuat heboh dan latah. ”Ada tas hitam misterius, oh itu bom, jangan,” ucapnya.
Pada bagian lain, Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaskan, ternyata setelah dicek tim gegana Brimob, tas tersebut hanya berisi pakaian. Setelah itu diketahui ada seseorang yang melapor ke polisi bahwa itu barang-barangnya yang tertinggal. ”Barangnya tertinggal setelah balik ke Jakarta karena mudik atau pulang kampung,” katanya.
Sementara itu, pemerintah terus mengantisipasi rencana aksi teror yang sering didalangi mantan kombatan Syria. Rencananya, mantan kombatan yang kembali ke Indonesia dilokalisasi terlebih dahulu sehingga aksi teror bisa dicegah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Su- hardi Alius mengatakan, penanganan terorisme secara khusus juga dilakukan untuk orang-orang yang baru pulang dari negara konflik. Khususnya Syria dengan pintu masuk dari Turki. Mereka yang diduga pernah bergabung dengan ISIS akan dibina sebelum dikembalikan ke daerah asal.
”Sekarang begitu datang kita minta kepada pemerintah Turki untuk beri informasi lebih awal supaya kita bisa tahu kapan datangnya,” ujar Suhardi setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di kantor presiden kemarin.
Menko Polhukam Wiranto menyatakan, perlu ada upaya khusus untuk penerapan sistem keamanan individual. Sistem tersebut penting untuk mengatasi perkembangan gerakan terorisme yang dilakukan sendiri-sendiri atau lone wolf. Salah satu penyebabnya adalah pengaruh buruk dari internet. (bry/sam/jun/idr/c9/agm)