Penjualan Elektronik Naik di Kuartal Ketiga
SURABAYA – Penjualan elektronik pada kuartal pertama tahun ini di Jawa Timur sempat turun 20 persen. Pada kuartal kedua, penjualan elektronik mulai pulih karena terdongkrak momen Lebaran.
Vice President Director Hartono Elektronika Martin Suprapto menyatakan, penjualan produk home appliances memang turun. Namun, produk IT masih naik tipis. Sedangkan pada kuartal kedua penjualan home appliances mulai terkerek kebutuhan untuk momen Lebaran. Home appliances masih mendominasi penjualan cukup tinggi sekitar 60 persen.
Dia menjelaskan, kondisi politik dan ekonomi awal tahun masih belum stabil sehingga berpengaruh terhadap penjualan elektronik. ”Sedangkan setelah Lebaran mungkin kebutuhan masyarakat terhadap pembayaran uang sekolah untuk anaknya sudah selesai. Jadi pembelian elektronik bisa lebih kenceng,” ujarnya kemarin (3/7). Dia memprediksi, pada kuartal ketiga pihaknya dapat menikmati kenaikan penjualan 10–20 persen lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya.
”Nanti peak-nya pada kuartal keempat menjelang akhir tahun,” ujarnya. Hartono sendiri menargetkan penjualan tahun ini bisa tumbuh di angka 20 persen. Karena itu, pihaknya berharap penjualan properti bisa tumbuh membaik di Jatim. Sebab, pertumbuhan properti masih menjadi salah satu faktor utama pendongkrak permintaan elektronik. Beberapa jenis produk elektronik pun sudah bukan lagi menjadi barang mewah, tetapi kebutuhan dasar seperti kulkas, AC, dan televisi.
Selain sektor properti, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing berperan penting. Faktor cuaca juga cukup memengaruhi. ”Jika musim hujan, biasanya orang malas untuk berbelanja ke toko secara langsung,” katanya. Untuk itu, Hartono menyiasati hal tersebut dengan mengembangkan pembelian elektronik secara
online. Martin menyatakan, pertumbuhan penjualan online cukup tinggi meskipun kontribusinya memang masih mini.
” Tetapi, masyarakat biasanya membeli elektronik secara online maksimal di angka Rp 7 jutaan. Jika di atas nilai tersebut, mereka tetap merasa lebih aman untuk datang ke toko,” jelas Martin. (vir/c21/sof)